Manado KabarOk—Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Tanjung Merah Bitung akan ikut berdampak pada sektor lain yang akan memberikan memberikan efek positif pada masyarakat Sulut, khususnya lagi di Kota Bitung. Diantaranya mega proyek Lembeh International Aiport serta jembatan yang akan menghubungkan Kota Bitung dengan Pulau Lembeh yang mulai dipercepat pemerintah pusat, pasca tuntasnya KEK.
Seperti diterangkan Gubernur Olly Dondokambey SE, konektifitas antara infrastruktur perhubungan dengan pusat ekonomi di Sulut bakal direalisasikan melalui rencana pembangunan Lembeh International Airport dan jembatan penghubung yang diyakini akan mampu memberikan manfaat besar bagi KEK Tanjung Merah Bitung. “Rencana ini telah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014-2034. Pada RTRW Sulut Pasal 21 telah menetapkan pembangunan bandara di Pulau Lembeh Kota Bitung,” ungkap Gubernur Olly di Jakarta Kamis (12/10/2017).
Pihak BKPM-RI dan utusan Pemprov Sulut membahas pengembangan KEK Bitung di Jakarta Kamis (12/10/2017). |
Hal ini juga diperkuat adanya Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K) yang menyatakan bahwa Pulau Lembeh Bitung dan daerah sekitarnya termasuk dalam Kawasan Cepat Tumbuh sehingga perlu dibangun infrastruktur penunjang seperti Bandara dan Jembatan yang menghubungkan Bitung dan Pulau Lembeh. “Sebagai bentuk dukungan pembangunan proyek, tim yang dikoordinasikan Badan Kerjasama Penanaman Modal bersama Pemprov Sulut akan menyiapkan deskripsi rencana pembangunannya,” jelas Gubernur Olly.
Di tempat terpisah berlangsung rapat yang dipimpin Deputi Perencanaan BKPM RI Tamba Hutapea di Jakarta, yang membahas rencana pembangunan Lembeh International Airport yang terintegrasi dengan pembangunan jembatan Bitung-Lembeh, termasuk KEK Tanjung Merah Bitung. Dan di rapat itu terungkap bahwa gagasan pembangunan bandara di Pulau Lembeh telah disampaikan Bappenas sejak tahun 1980-an.
Turut hadir Staf Khusus Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol, Kepala Bappeda Ricky Toemandoek, Kadisperindag Janny Karouw, Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Happy Korah dan Kepala Biro Perekonomian dan SDA Frangky Manumpil, perwakilan dari Kemenko Maritim, Bappenas, Kemenhub dan PT Angkasa Pura.(*/ifa)
COMMENTS