Jakarta-Ada yang menarik diungkapkan Gubernur Provinsi Sulut Olly Dondokambey SE saat memberikan Kuliah Umum Kebangsaan dengan tema 'Prospek dan Investasi dan Potensi Sulawesi Utara Dalam Menunjang Pembangunan Nasional' yang berlangsung di Sekolah Kajian Stratejik dan Global Sekolah Ilmu Lingkungan (SKSG-SIL) Universitas Indonesia (UI) Salemba Jakarta, Jumat (23/08).
Adalah pada kesempatan ini politisi handal ini mengungkapkan bahwa spirit dan semangat perjuangan dari empat Pahlawan Nasional asal Sulut, yaitu DR Sam Ratulangi, Maria Walanda Maramis, Babe Palar dan Alexander Maramis menjadi bagian inspirasi strateginya dalam membangun Bumi Kawanua saat ini.
Disampaikannya banyak tokoh berasal dari Sulawesi Utara yang sangat berjasa membangun negeri Indonesia.
Yaitu mulai Tahun 1937, Dr. Sam Ratulangi sudah menulis tentang Indonesia di Pasifik. Pelabuhan Bitung, Morotai dan Filipina, jika berhasil menguasai daerah ini akan sangat dekat dalam pertarungan mempertahankan wilayah Pasifik.
“Kalau Bitung berkembang, bukan hanya memajukan Sulawesi Utara, tapi akan menjadi daerah ekonomi baru bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” ujarnya.
Kemudian, Maria Walanda Maramis, seorang tokoh sejak 1924 sudah meminta mengisi peran perempuan untuk terlibat dalam semua kegiatan, termasuk ikut memilih pada semua kegiatan demokrasi di Indonesia. Ini peran Maria Walanda Maramis.
Sehingga saat ini peran perempuan di Sulawesi Utara banyak muncul tokoh-tokoh perempuan di Sulawesi Utara yang tidak tabuh untuk memimpin lembaga. Salah satunya 2 universitas terbaik di Sulawesi Utara yaitu Unsrat dan Unima, rektornya adalah perempuan.
Begitu juga kepala daerah, dari 15 kabupaten kota di Sulawesi Utara 4 daerah dipimpin oleh perempuan. Serta dari 6 calon anggota legislatif DPR RI terpilih dari Sulawesi Utara, 4 diantaranya adalah perempuan,” jelas Dondokambey.
Dia juga menyebut seorang diplomat legendaris Indonesia bernama Babe Palar. Bersekolah di Minahasa sampai ke Belanda menjadi anggota parlemen, jadi warga negara Belanda saat itu. Tapi perjuangan untuk membawa Indonesia memprotes segala yang ada di Belanda, saat kemerdekaan Indonesia, ia kembali ke Indoensia dan diutus menjadi duta besar di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Kita sudah bangun museumnya di Rurukan yang disponsori Bank Indonesia. Bapak ibu bisa melihat sejarah Babe Palar di sana,” tandas Olly Dondokambey.
Dicontohkanya kekuatan diplomasi ala Babe Palar yang membuat banyak investasi di Sulut saat ini.
"Contohnya saat ini ada investasi dari Amerika di bidang perikanan yang akan dibangun di Likupang Minut, karena kekuatan diplomasi, justru Dubes Amerika yang membawakan langsung investor dari negaranya untuk berinvestasi di Sulut sebesar Rp1,6 triliun," terag Gubernur Olly.
Pun dijelaskan bahwa peran Alexander Maramis juga merupakan salah satu tokoh nasional yang terlibat langsung pada panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI). Maramis juga terpilih masuk tim 9 perumus Pancasila, dan menjadi satu-satunya anggota yang beragama Nasrani. Dari hasil perumusan itu terbentuklah piagam Jakarta, dan dalam prosesnya mengalami perubahan.
“Pada zaman Soeharto, beliau juga menjadi tim 5 untuk menggali makna Pancasila dan memutihkan sejarah Pancasila itu. Siapa yang melahirkan Pancasila itu, dan tetap ditemui bahwa Soekarno lah yang pertama menyampaikan pidato tentang Pancasila,” jelas Olly Dondokambey.
Olly Dondokambey mengungkapkan banyak tokoh Sulawesi Utara yang sangat berkontribusi bagi perkembangan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia.
“Saya kira empat tokoh ini mewakili, walaupun ada banyak tokoh lainnya dari Sulawesi Utara. Tapi merekalah yang menjadi suatu tanda bahwa kontribusi anak bangsa Sulawesi Utara untuk Indonesia dari awal sudah terlibat. Kita bukan hanya menjadi penumpang gelap dalam kontribusi negara Indonesia ini,” terang Olly Dondokambey.
Diketahui, kuliah umum diselenggarakan Iluni Universitas Indonesia (UI) Sekolah Pasca Sarjana, di gedung IASTH UI, dengan domederatori Fabian Pascoal, SH, LLM.
Kuliah umum dimulai pukul 14.30 WIB, dihadiri para peserta mahasiswa, dosen dan alumni UI. Hadir menemani Gubernur Olly Dondokambey adalah Kadis PTSP, Kadis Perhubungan, Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Utara, Dirut BSG Jeffry Dendeng dan staf pribadi Olly Dondokambey, Victor Rarung.(ifa)
Adalah pada kesempatan ini politisi handal ini mengungkapkan bahwa spirit dan semangat perjuangan dari empat Pahlawan Nasional asal Sulut, yaitu DR Sam Ratulangi, Maria Walanda Maramis, Babe Palar dan Alexander Maramis menjadi bagian inspirasi strateginya dalam membangun Bumi Kawanua saat ini.
Disampaikannya banyak tokoh berasal dari Sulawesi Utara yang sangat berjasa membangun negeri Indonesia.
Yaitu mulai Tahun 1937, Dr. Sam Ratulangi sudah menulis tentang Indonesia di Pasifik. Pelabuhan Bitung, Morotai dan Filipina, jika berhasil menguasai daerah ini akan sangat dekat dalam pertarungan mempertahankan wilayah Pasifik.
“Kalau Bitung berkembang, bukan hanya memajukan Sulawesi Utara, tapi akan menjadi daerah ekonomi baru bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” ujarnya.
Kemudian, Maria Walanda Maramis, seorang tokoh sejak 1924 sudah meminta mengisi peran perempuan untuk terlibat dalam semua kegiatan, termasuk ikut memilih pada semua kegiatan demokrasi di Indonesia. Ini peran Maria Walanda Maramis.
Sehingga saat ini peran perempuan di Sulawesi Utara banyak muncul tokoh-tokoh perempuan di Sulawesi Utara yang tidak tabuh untuk memimpin lembaga. Salah satunya 2 universitas terbaik di Sulawesi Utara yaitu Unsrat dan Unima, rektornya adalah perempuan.
Begitu juga kepala daerah, dari 15 kabupaten kota di Sulawesi Utara 4 daerah dipimpin oleh perempuan. Serta dari 6 calon anggota legislatif DPR RI terpilih dari Sulawesi Utara, 4 diantaranya adalah perempuan,” jelas Dondokambey.
Dia juga menyebut seorang diplomat legendaris Indonesia bernama Babe Palar. Bersekolah di Minahasa sampai ke Belanda menjadi anggota parlemen, jadi warga negara Belanda saat itu. Tapi perjuangan untuk membawa Indonesia memprotes segala yang ada di Belanda, saat kemerdekaan Indonesia, ia kembali ke Indoensia dan diutus menjadi duta besar di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Kita sudah bangun museumnya di Rurukan yang disponsori Bank Indonesia. Bapak ibu bisa melihat sejarah Babe Palar di sana,” tandas Olly Dondokambey.
Dicontohkanya kekuatan diplomasi ala Babe Palar yang membuat banyak investasi di Sulut saat ini.
"Contohnya saat ini ada investasi dari Amerika di bidang perikanan yang akan dibangun di Likupang Minut, karena kekuatan diplomasi, justru Dubes Amerika yang membawakan langsung investor dari negaranya untuk berinvestasi di Sulut sebesar Rp1,6 triliun," terag Gubernur Olly.
Pun dijelaskan bahwa peran Alexander Maramis juga merupakan salah satu tokoh nasional yang terlibat langsung pada panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI). Maramis juga terpilih masuk tim 9 perumus Pancasila, dan menjadi satu-satunya anggota yang beragama Nasrani. Dari hasil perumusan itu terbentuklah piagam Jakarta, dan dalam prosesnya mengalami perubahan.
“Pada zaman Soeharto, beliau juga menjadi tim 5 untuk menggali makna Pancasila dan memutihkan sejarah Pancasila itu. Siapa yang melahirkan Pancasila itu, dan tetap ditemui bahwa Soekarno lah yang pertama menyampaikan pidato tentang Pancasila,” jelas Olly Dondokambey.
Olly Dondokambey mengungkapkan banyak tokoh Sulawesi Utara yang sangat berkontribusi bagi perkembangan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia.
“Saya kira empat tokoh ini mewakili, walaupun ada banyak tokoh lainnya dari Sulawesi Utara. Tapi merekalah yang menjadi suatu tanda bahwa kontribusi anak bangsa Sulawesi Utara untuk Indonesia dari awal sudah terlibat. Kita bukan hanya menjadi penumpang gelap dalam kontribusi negara Indonesia ini,” terang Olly Dondokambey.
Diketahui, kuliah umum diselenggarakan Iluni Universitas Indonesia (UI) Sekolah Pasca Sarjana, di gedung IASTH UI, dengan domederatori Fabian Pascoal, SH, LLM.
Kuliah umum dimulai pukul 14.30 WIB, dihadiri para peserta mahasiswa, dosen dan alumni UI. Hadir menemani Gubernur Olly Dondokambey adalah Kadis PTSP, Kadis Perhubungan, Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Utara, Dirut BSG Jeffry Dendeng dan staf pribadi Olly Dondokambey, Victor Rarung.(ifa)
COMMENTS