Tondano-Wakil Bupati Minahasa Robby Dondokambey SSi MM (RD) turut hadir pada Sosialisasi, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Indikasi Geografis, di Ruang Sidang Kantor Bupati Minahasa, Senin (16/09).
Wabup RD mengatakan hasil bumi Indonesia yang begitu melimpah dan beragam perlu untuk dilindungi.
“Terutama produk yang memiliki ciri khas kerena faktor Alam, lingkungan geografis, manusia, atau kombinasi dari berbagai faktor tersebut menunjukan karakter daerah asal tempat produk dihasilkan,” ujarnya.
Selain lanjutnya, melindungi produk daerah agar tidak diklaim perusahaan besar, sertifikasi indikasi geografis bertujuan memberi nilai lebih pada produk lokal termasuk produk lokal Kabupaten Minahasa seperti cengkih dan kopi.
“Cengkih Minahasa telah lolos dalam proses sertifikasi oleh Kementerian Hukum dan HAM, serta menerima sertifikat indikasi geografis cengkih Minahasa. Sertifikat ini diberikan atas dasar pengajuan dari masyarakat perlindungan cengkih Minahasa (MPCM) yang diserahkan langsung MenkumHAM-RI tahun 2015 yang lalu, ” ujar Wabup RD.
Menurutnya, masyarakat Minahasa, patut berbangga karena cengkih daerah ini bisa menjadi salah satu komoditi unggulan melalui penghargaan Serifikat Indikasi Geografis ini.
“Penghargaan ini adalah salah satu pangkuan dimana cengkih Minahasa sudah memiliki standar. Dengan adanya pangkuan seperti ini maka tidak sembarangan orang bisa seenaknya mengaku itu cengkih Minahasa,” tuturnya.
Di sisi lain, harganya pun akan mengikuti kualitas cengkihnya, dengan harapan ke depan stabilitas dapat ditingkatkan agar para petani bersemangat untuk membudidayakan tanaman cengkih, yang akhirnya berujung bagi peningkatan kesejahtraan petani.
“Keadaan inilah yang juga kita harapkan terhadap komoditi kopi Minahasa agar bisa sejajar dengan merek nasional yang sudah mendunia,” tegasnya.
Untuk itu melalui pelaksanaan kegiatan sosialisasi, monitoring dan evaluasi indikasi geografis saat ini diharapkan mampu memberi nilai tambah dalam upaya peningkatan produksi dan promosi hasil bumi di Kabupaten Minahasa khususnya cengkih dan kopi demi mewujudkan petani yang sejahtera dan Minahasa yang maju dalam ekonomi dan budaya, berdaulat, adil dan sejahtera.
Turut hadir Kepala Dinas Perkebunan Daerah (Disbunda) Provinsi Sulut Refly D Ngantung SP, Asisten Perekonomian dan Pembagunan Drs Hanes Donald E Wagey MBA, Kadis Pertanian Kabupaten Minahasa Yeittije F Roring SP, terundang DR Ir Riyaldi selaku narasumber, staf Ahli IG Direktorat Kekayaan Intelektual Kemenkum-HAM RI dan juga Ketua Umum Asosiasi Indikasi Geografis Indonesia (AIGI), Staff Ahli di Kementan RI, pengurus MPCM Minahasa, Ketua LPIG Pala Siau, Kelompok Tani Komoditi Tanaman Kopi, Pengusaha2 Gerai Kopi di Sulut, Elmonts (Tomohon), Revolver (Heine Manado), Black Cup Cofee (Manado) dan Warung Rumah Tua Coffee).(mrk)
COMMENTS