Manado-Kendati terbilang 'Silent' namun di sejumlah kalangan menyeruak nama politisi handal yang juga Gubernur Propinsi Sulut Olly Dondokambey SE (OD) disebut-sebut akan masuk pusaran reshuflle kabinet pertama di era Presiden Ir Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Menariknya pasca terbang ke ibukota Jakarta Kamis (22/04/2021) pekan lalu, Olly yang juga Bendahara Umum DPP PDI-Perjuangan itu, hingga Selasa (27/04/2021) hari ini belum juga balik ke Bumi Nyiur Melambai.
Hal ini pun semakin memperkuat spekulasi kemungkinan Olly bakal masuk di jajaran kabinet Jokowi-Amin pada reshuffle ini.
"Ya, bapak (Olly Dondokambey, red) masih di Jakarta, tapi Rabu besok sudah balik ke Manado, karena ada kegiatan," aku orang dekat di ring 1 Gubernur Sulut yang enggan namanya diberitakan.
Sementara itu dari sejumlah informasi yang berhasil dikorek wartawan media ini, disebut-sebut nama Olly masuk nominasi di beberapa jabatan menteri.
Dua yang paling santer adalah Menteri Investasi dan Penanaman Modal Asing, serta Menteri Perhubungan.
Namun juga disebutkan punya peluang di Menteri BUMN dan Menhankam.
Menurut sumber kans Olly di empat menteri ini karena berbagai pertimbangan, paling utama keahlian dan kemampuan individu, perimbangan politik hingga alasan lain yang menjadi pertimbangan Presiden Jokowi.
"Kabar yang kami peroleh dari pusat peluangnya di menteri-menteri itu, tapi semua tergantung dari pak Presiden Jokowi yang akan menentukan," ungkap sumber yang meminta namanya tak disebut juga.
Apalagi belum baliknya Gubernur Olly ke Sulut sampai Selasa hari ini, ikut dikaitkan dengan Rabu 'keramat.'
Ya, sejumlah media nasional kini ramai menyebutkan reshuffle kabinet menguat digelar Rabu (28/04/2021) besok.
Bukan tanpa alasan, sebab track-record selama kepemimpinan Presiden Jokowi di periode pertama lalu bersama Wapres Jusuf Kalla, hampir semua pengumuman pembantunya dilakukan hari Rabu.
Jokowi pertama kali melakukan reshuffle pada Rabu, 12 Agustus 2015, dengan mengganti enam posisi menteri.
Hampir setahun berselang, Jokowi kembali merombak jajaran kabinetnya. Pelantikan kabinet baru itu pun kembali dilakukan pada Rabu 27 Juli 2016.
Saat itu, Jokowi merombak besar-besaran susunan kabinetnya. Setidaknya, Jokowi merombak 13 posisi menteri.
Kemudian kembali dibongkar Jokowi pada Rabu 17 Januari 2018.
Tak berselang lama, tepatnya Rabu 15 Agustus 2018, Jokowi kembali merombak jajaran kabinetnya.
Olly Dondokambey sediri saat dikonfirmasi soal reshuffle kabinet beberapa waktu lalu, tampak enggan menanggapinya.
"Itu kewenangan pak Presiden Jokowi," jawab Gubernur Olly pada sejumlah wartawan.
Pengamat dan Warga: Olly Masih Dibutuhkan Untuk Membangun Sulut
Sementara itu kabar nama Gubernur Olly Dondokambey masuk nominasi menjadi menteri pada reshuffle kali ini tampaknya mendapat penolakan alus dari publik Sulut.
Seperti diungkapkan Pengamat Politik Sulut DR Alfons Kimbal. Memang menurut Kimbal sudah tak heran jika naman Gubernur Sulut ini disebut-sebut bakal jadi menteri di Kabinet Jokowi, yang di satu sisi, akan menjadi kebanggaan Sulut, ada tokoh Bumi Nyiur Melambai kini ada di jajaran Kabinet Jokowi-Amin.
Tapi di sisi lain, banyak aspirasi masyarakat juga menginginkan Olly menyelesaikan amanat rakyat tetap menjabat Gubernur Sulut hingga 2024
"Wajar jika masyarakat tetap menginginkan beliau menjadi Gubernur, kinerja Pak Olly luar biasa, buktinya Olly bisa menang telak di Pilgub 2020, lalu," katanya.
Namun di sisi lain hak prerogatif Presiden untuk menunjuk menteri yang akan mengisi pos kabinet.
Olly pun termasuk sosok yang dekat dengan Jokowi. Bisa dilihat apa saja diminta Sulut, selalu dipenuhi pemeintahan Presiden Jokowi.
Jika Olly terpilih nanti, maka sudah sewajarnya Presiden mencari kader terbaik.
Andai skenario ini terjadi, maka tinggal tergantung Olly sendiri, apa ingin memenuhi permintaan Jokowi, atau tetap menjadi Gubernur hingga periode berkahir.
Hal yang sama dikatakan warga Kota Manado Ir Imran Djafar.
Menurutnya figur Olly Dondokambey masih sangat dibutuhkan untuk membangun Sulut sejajar dengan kemajuan kota-kota besar di Indonesia.
"Banyak proyek besar yang saat ini atau akan segera dibangun di Sulut, seperti KEK Pariwisata Likupang, Jalan Tol Manado-Amurang, Kawasan Industri Kimong di Bolmong, Perluasan Hub International Bitung hingga ke Pulau Lembe serta banyak lagi, yang terwujud berkat lobi dan perjuangan pak Gubernur Olly di pusat. Sangat disayangkan jika hal ini dilaksanakan tanpa pengawasan dari beliau," tandas jebolan Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado ini.
Lagi pula tambah dia, Gubernur Olly telah melakukan lompatan besar untuk kemajuan Sulut.
"Tapi jika memang ada kepentingan lebih besar untuk negara sebagai pembantu Presiden Jokowi, kita warga Sulut harus legowo menerima," terangnya.
"Lagi pula sebagai politisi yang berpengalaman, pak Olly sudah tahu dan punya feeling kuat tentang putusan yang akan diambil. Pastinya kepentingan negara dan propinsi Sulut tetap menjadi prioritas beliau," tutup Imran.
Sementara itu dikutip dari salah satu media online nasional, Juru Bicara Presiden M Fadjroel Rachman dalam keterangan Selasa ini menyebutkan bahwa Presiden Jokowi akan mengumumkan sendiri jika akan melakukan perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
“Sebenarnya sampai saat ini Presiden Joko Widodo belum pernah menyatakan akan melakukan reshuffle kepada publik,” kata Fadjroel Rachman.
“Apabila reshuffle memang diperlukan, maka Presiden sendiri yang akan mengumumkan dan menyampaikan kepada publik seperti reshuffle kabinet 22 Desember 2020 di Beranda Istana Merdeka,” tuturnya.
Lebih lanjut Fadjroel menuturkan dalam bahasa rakyat, hanya Presiden Joko Widodo dan Tuhan YME yang tahu kapan reshuffle kabinet dilakukan.
“Kapan, siapa yang akan menduduki jabatan menteri, setidaknya di dua kementerian baru tersebut. Atau dalam bahasa legal, reshuffle adalah hak prerogatif Presiden,” tutupnya.(ifa/kcm)
COMMENTS