Manado-Wakil Gubernur Propinsi Sulawesi Utara (Sulut) Drs Steven Kandouw secara resmi membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana Propinsi Sulut tahun 2022 di Hotel Peninsula Manado, Rabu (13/4/2022).
Pada kesempatan ini pun Wagub Kandouw menegaskan pentingnya penanganan stunting secara serius dan menjadi tugas bersama.
Wagub Sulut Steven Kandouw memukul pentungan tanda dibukanya Rakerda Program Bangga Kencana Sulut tahun 2022 di Hotel Peninsula Manado, Rabu (13/4/2022).
*Padahal Tupoksi mengurus ini luar biasa. Tujuan sangat mulia, bagaimana konsernya masalah stunting ini. Hampir setengah dekade ini prioritas pembangunan infrasturktur. Padahal jangan lupa pembangunan SDM," tegasnya.
Wagub Steven Kandouw menyerahkan piagam penghargaan.
Wagub Kandouw pun memuji adanya penandatanganan MoU antara pihak Kanwil BKKBN dengan 5 universitas yang ada di Sulut.
"Saya senang MoU dengan rektor. Benang merahnya penanganan stunting dan SDM. Spektrum mnya antara lain seluruh stakeholder kemasyarakatan harus ikut serta dengan pencegahan stunting ini," terang Wagub Kandouw yang mencontohnya penanganan stunting di negara tetangga Singapura.
"Setahu saya di Singapura bayi dalam perut ibu sudah dimonitor apa langkah langkah. Diteruskan atau tidak. Kita belum sampai ke situ paling tidak upaya ikhtiar semangat rencana kita menghasilkan SDM yang baik. Tindakan stunting harus kita dukung bersama," pesannya.
Wagub Steven Kandouw menerima cendramata dari Kepala BKKBN Sulut Tino Tandayu.
Apalagi menurut mantan Ketua DPRD Sulut itu, Presiden Joko Widodo sangat konsen dalam penanganan stunting.
"Pak presiden sangat konsen. Tugas diberikan ke kita semua. Kita sadari Sulut tidak tinggi, tapi paling tidak ada kabupaten kategori lain. Nanti dibahas di rakerda seperti apa kita rekomendasikan.
"Peran kita melawan stunting dengan upaya peningkatan SDM. Ini menandakan bagaimana pentingnya masalah stunting ini, jangan dianggap remeh Pemkab kabupaten kota jangan menyepelekan, jangan dinomorduakan ini harus dihadapi dengan ikhtiar serta ada anggaran supaya betul-betul upaya terwujud," tegas Wagub Kandouw.
Foto Bersama dengan para Rektor yang melakukan penandatanganan MoU.
"Memang masih ada daerah di Sulut yang rawan Stunting, namun itu akan dibicarakan dalam Rakerda," jelas Tandayu yang menyayangkan kurangnya kegiatan penanganan stunting di kabupaten kota walaupun ada anggaran yang bersumber dari DAK.
"Penyebabnya minimnya inovasi dalam melakukan kegiatan penanganan stunting," tutupnya.
Penandatanganan MoU antara Kepala BKKBN Sulut Tino Tandayu dengan para rektor.Adapun selain penandatanganan MoU dengan universitas, pada kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan piagam penghargaan yang diserahkan Wagub Steven Kandouw.
Hadir pada acara ini para rektor yang melakukan penandatanganan MoU, Kadis Capilduk Sulut Linda Wantania, BKKBN kabupaten kota serta para undangan.(*/ifa)
COMMENTS