Manado– Aksi demo kembali dilakukan oleh gabungan mahasiswa di Sulawesi Utara. Lagi lagi DPRD Sulut menjadi sasaran mereka.
Niat mahasiswa agar diterima langsung Ketua DPRD Sulut pun kesampaian. Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Fransiscus Andi Silangen langsung datang menemui para pendemo dan menggelar dialog bersama untuk menidaklanjuti delapan tuntutan yang disampaikan,
Uniknya saat niat para mahasiswa untuk masuk ke.dalam gedung DPRD Sulut tidak kesampaian, Silangen bersama Viktor Mailangkay, Melky Pangemanan, Fabian Kaloh, Jems Tuuk, Muhammad Wongso dan Yusra Alhabsy malah berdiskusi sambil melantai di tempat upacara DPRD Sulut untuk membahas delapan hal yang menjadi tuntutan para mahasiswa yang menggelar demonstrasi
“Aspirasi teman-teman ini kami terima dan akan bawa ke Pemerintah Pusat,” kata Silangen kepada para mahasiswa.
Sebagai buktinya, Silangen pun menandatangani diatas materai Rp 10 ribu terhadap delapan tuntutan mahasiswa dalam aksi demontrasi itu.
Adapun delapan tuntutan mahasiswa adalah:
- Menolak tunda Pemilu 2024 dan perpanjagan jabatan Presiden selama tiga periode.
- Menolak kebijakan pemerintah dengan menaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11 persen.
-Mendesak pemerintah menstabilkan harga dan berantas mafia, serta tetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sesuai ekonomi masyarakat.
- Menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak berpihak kepada masyarakat.
- Mendesak pemerintah mencabut Undang –undang nomor 3 tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
- Mendesak pemerintah dan DPR untuk segera mensahkan Undang – undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).
- Stop pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua. Meminta dilakukan revisi terhadap Undang – undang ITE serta stop kriminaliasi terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.
Adapun.gabungan mahasiswa yang mengukuti aksi demo itu adalah mahasiswa dari organisasi Cipayung Plus, Paguyuban dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) berbagai perguruan tinggi di Sulut.
Aksi para mahasiswa pun berjalan damai dan mendapat pengawalan ketat ratusan aparat kepolisian dari Polda Sulut dan Polresta Manado yang berjalan bersama dengan para mahasiswa dari titik kumpul di taman makam pahlawan Kairagi.
(*/Oby)
Niat mahasiswa agar diterima langsung Ketua DPRD Sulut pun kesampaian. Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Fransiscus Andi Silangen langsung datang menemui para pendemo dan menggelar dialog bersama untuk menidaklanjuti delapan tuntutan yang disampaikan,
Uniknya saat niat para mahasiswa untuk masuk ke.dalam gedung DPRD Sulut tidak kesampaian, Silangen bersama Viktor Mailangkay, Melky Pangemanan, Fabian Kaloh, Jems Tuuk, Muhammad Wongso dan Yusra Alhabsy malah berdiskusi sambil melantai di tempat upacara DPRD Sulut untuk membahas delapan hal yang menjadi tuntutan para mahasiswa yang menggelar demonstrasi
“Aspirasi teman-teman ini kami terima dan akan bawa ke Pemerintah Pusat,” kata Silangen kepada para mahasiswa.
Sebagai buktinya, Silangen pun menandatangani diatas materai Rp 10 ribu terhadap delapan tuntutan mahasiswa dalam aksi demontrasi itu.
Adapun delapan tuntutan mahasiswa adalah:
- Menolak tunda Pemilu 2024 dan perpanjagan jabatan Presiden selama tiga periode.
- Menolak kebijakan pemerintah dengan menaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11 persen.
-Mendesak pemerintah menstabilkan harga dan berantas mafia, serta tetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sesuai ekonomi masyarakat.
- Menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak berpihak kepada masyarakat.
- Mendesak pemerintah mencabut Undang –undang nomor 3 tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
- Mendesak pemerintah dan DPR untuk segera mensahkan Undang – undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).
- Stop pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua. Meminta dilakukan revisi terhadap Undang – undang ITE serta stop kriminaliasi terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.
Adapun.gabungan mahasiswa yang mengukuti aksi demo itu adalah mahasiswa dari organisasi Cipayung Plus, Paguyuban dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) berbagai perguruan tinggi di Sulut.
Aksi para mahasiswa pun berjalan damai dan mendapat pengawalan ketat ratusan aparat kepolisian dari Polda Sulut dan Polresta Manado yang berjalan bersama dengan para mahasiswa dari titik kumpul di taman makam pahlawan Kairagi.
(*/Oby)
COMMENTS