Manado-Pendeta Lucky Rumopa mengatakan bahwa nilai
kerohanian dalam kehidupan beragama, khususnya bergereja mengalami pergeseran
nilai. Menurutnya dalam mencermati
pelaksanaan ibadah-ibadah Natal dan kedukaan telah terjadi ‘kesesatan.’
Untuk itu menurut sosok yang juga Staf Khusus Gubernur
Sulut itu, gereja-gereja harus segera bertindak pelaksanaan ibadah-ibadah
kedukaan yang akhir-akhir ini sudah tidak diletakkan secara teologis dan
proporsional. “Kita bisa lihat sekarang ibadah-ibadah duka telah berubah
menjadi ‘pub-pub’ baru yang dihiasi dengan berbagai tarian, bahkan dengan
menggunakan sound system dalam berbagai nada, mulai dari pop, reagee, rock, dangdut,
country dan lain-lain.” Tulis Rumopa lewat pesan WhatsApp. “Padahal jenazah
belum dimakamkan. Dimana keluarga dalam suasana duka yang harusnya membutuhkan
penghiburan nyanyian-nyanyian berdasarkan Alkitab, tapi justru dengan
pergeseran ini menambah beban keluarga ketika ajang penghiburan diganti ‘pub-pub’
kecil yang harus dilengkapi dengan minuman berakhohol.” Tulis sosok yang
namanya juga mendapat dukungan kuat maju sebagai Cawali di Pilwako Manado itu.
Lanjutnya, fenomena ini juga masuk dalam ruang-ruang
penghayatan Natal Yesus Kristus, ketika usai nyanyian-nyanyian Natal yang
syaduh, tiba-tiba berubah kegiatan disco-tanah. “Ini sangat memiriskan, kita yang
penduduk Kristen terbanyak, dengan pergeseran ini bisa menjadi presenden buruk
ke depan, akhirnya nilai teologis dari acara-acara Gerejani tidak Alkitabiah.” Tutupnya.(ifa)
COMMENTS