Manado-Instruksi Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE untuk terus memperjuangkan kenaikkan pembelian harga kopra ke petani, khususnya dari pihak perusahaan, terus dilakukan. Tim Pemprov Sulut yang dipimpin Wagub Drs Steven OE Kandouw melakukan pertemuan langsung dengan petinggi sejumlah perusahaan selaku pembeli kopra terbesar di Sulut di Jakarta, Kamis (06/12/2018).
Pertemuan tim Pemprov dengan pihak perusahaan ini sebagai follow-up dari pembicaraan sebelumnya di ruang kerja Wagub Kandouw, Selasa (04/12/2018) kemarin. Kendati pada pertemuan tersebut sejumlah pihak perusahaan di daerah telah menyanggupi menaikkan pembelian dari petani, namun untuk mempertegas maka dilakukan pertemuan langsung ke petinggi perusahaan.
Pada pertemuan dengan pihak perusahaan yang dilakukan di Gedung Menara Revindo Kebon Sirih Jakarta ini, Wagub Kandouw bersama tim dari Pemprov Sulut, diantaranya Asisten II Ruddy Mokoginta, Karo Pemerintahan dan Humas DR. Jemmy Kumendong, Karo Ekonomi DR. Frangky Manumpil dan Kabid Perdagangan Dinas Perindag Hanny Wayong, melakukan pembicaraan dengan petinggi pabrikan pembeli kopra terbesar di Sulut, yaitu PT Cargill yang diwakili oleh Bpk Arif salah seorang Direktur dan Ibu Imelda selaku Plant Manager, Pak Iwan selaku Pimpinan Perusahaan PT Multi Nabati Bitung dan PT Agro Makmur yang diwakili oleh Pak Rapolo Hutabarat.
Wagub Kandouw mengungkapkan bahwa Pemprov Sulut memahami situasi dan kondisi fluktuasi harga kopra saat ini yang menurun sebagai akibat dari konsumsi dan permintaan pasar dunia yang menurun, namun Kandouw juga meminta agar perusahaan-perusahaan yang merupakan pembeli utama komoditi kopra tersebut tergerak hatinya untuk melihat kondisi rakyat Sulawesi Utara yang sebagian besar adalah petani Kopra, dengan mengurangi sedikit keuntungannya dan menaikkan harga kopra yang dibeli dari masyarakat, terlebih ketika saat ini sebagian besar para petani sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi perayaan Natal.
Melalui pembahasan yang alot, ketiga perusahaan tersebut merespons positif keinginan Pemerintah Provinsi Sulut dan memintakan agar ada surat himbauan ke pihak perusahaan sebagai pijakan bagi mereka dalam mengambil keputusan. Di sisi yang lain PT Cargill menyatakan bahwa saat ini pihaknya sementara bermitra dengan sekitar 88 orang petani kopra yang tersertifikasi dan membeli kopra dengan harga yang jauh lebih tinggi/premium, sambil mengharapkan Pemprov memfasilitasi agar para petani yang bersertifikat lebih banyak lagi sehingga produk kopra terstandarisasi dan bisa dibeli dengan harga tinggi.
Dalam kesempatan tersebut juga perusahaan-perusahaan ini berkomitmen untuk turut serta menanggulangi penduduk miskin di Sulawesi Utara melalui dana CSR (Corporate Social Responsibility) yang nantinya diarahkan untuk penyediaan sarana perumahan atau rumah layak huni.(hps/ifa)
COMMENTS