Ratahan-Setelah melalui Musda ke V yang berlangsung alot di Kantor DPRD Minahasa Tenggara (Mitra), Selasa (15/01/2019), akhirnya Stenly Kalumata resmi terpilih sebagai Ketua Jurnalis Minahasa Tenggara (JMT).
Stenly Kalumata yang menggantikan Rulan Sandag akan menakhodai JMT Periode 2019-2021, dengan dibantu Sekretaris Regen Pantouw dan Bendahara Harri Karwur.
Pujian pantas diberikan pada Ketua JMT yang lama Ruland Sandag, yang merasa bersyukur dapat melaksanakan tugasnya hingga selesai serta terlaksananya Musda ke V JMT ini. “Organisasi ini pada intinya untuk membangun sebuah kekeluargaan bagi jurnalis Mitra sehingga berkembang secara organisasi dan pribadi,” kata Ruland, yang optimis ke depan wadah JMT tidak akan terkotak-kotak. “Saya berharap, sebagai keluarga besar kita tidak boleh terkotak dan memposisikan diri untuk kelompok tertentu. Biarlah JMT jadi pilot project untuk lainnya. Ini karena selama bertahun walau banyak beda pendapat namun kita tetap satu,” ungkapnya.
Lanjut dikatakannya, kendati jabatan telah selesai, pihaknya tetap akan bekerja untuk JMT. “Pada akhirrnya siapapun yang terpilih betul menjadi orang yang tepat dan pilihan bagi semua. Dan pesan kami, apapun hasilnya pengurus terpilih yang dipercayakan, siapapun mereka, jangan ada yang beroposisi sehingga kita semakin kuat karena kita orang cerdas. Mari bermusyawarah dan hindari konflik karena kita adalah satu keluarga JMT,” tandasnya.
Dirinya kemudian tak lupa menyampaikan penghargaan bagi rekan yang telah bersama dan membantu dalam kepengurusan sebelumnya. “Kalau dalam perjalanan ada kekurangan, kami memohon maaf dan mohon dimaklumkan karena kami pengurus manusia biasa yang tak luput dari kesalahan,” katanya.
Sementara itu, Ketua JMT terpilih Stenly Kalumata, usai pemilihan mengatakan, dirinya sangat bersyukur atas penyertaan Tuhan dan berterima kasih bagi semua pihak yang telah membantu kesuksesan jalannya Musda JMT ke-V ini.
Seperti pesan Ketua periode sebelumnya, solidnya JMT menjadi perhatian dan mendapat apresiasi dari organisasi lainnya. Oleh karena itu, apa yang terjadi di Musda ini sudah merupakan dinamika dalam proses pemilihan. Jadi jangan ada lagi kita saling membedakan atau atau terkotak-kotak sehingga kedepan kita bisa maju dan berkembang bersama.(mrk)
Stenly Kalumata yang menggantikan Rulan Sandag akan menakhodai JMT Periode 2019-2021, dengan dibantu Sekretaris Regen Pantouw dan Bendahara Harri Karwur.
Pujian pantas diberikan pada Ketua JMT yang lama Ruland Sandag, yang merasa bersyukur dapat melaksanakan tugasnya hingga selesai serta terlaksananya Musda ke V JMT ini. “Organisasi ini pada intinya untuk membangun sebuah kekeluargaan bagi jurnalis Mitra sehingga berkembang secara organisasi dan pribadi,” kata Ruland, yang optimis ke depan wadah JMT tidak akan terkotak-kotak. “Saya berharap, sebagai keluarga besar kita tidak boleh terkotak dan memposisikan diri untuk kelompok tertentu. Biarlah JMT jadi pilot project untuk lainnya. Ini karena selama bertahun walau banyak beda pendapat namun kita tetap satu,” ungkapnya.
Lanjut dikatakannya, kendati jabatan telah selesai, pihaknya tetap akan bekerja untuk JMT. “Pada akhirrnya siapapun yang terpilih betul menjadi orang yang tepat dan pilihan bagi semua. Dan pesan kami, apapun hasilnya pengurus terpilih yang dipercayakan, siapapun mereka, jangan ada yang beroposisi sehingga kita semakin kuat karena kita orang cerdas. Mari bermusyawarah dan hindari konflik karena kita adalah satu keluarga JMT,” tandasnya.
Dirinya kemudian tak lupa menyampaikan penghargaan bagi rekan yang telah bersama dan membantu dalam kepengurusan sebelumnya. “Kalau dalam perjalanan ada kekurangan, kami memohon maaf dan mohon dimaklumkan karena kami pengurus manusia biasa yang tak luput dari kesalahan,” katanya.
Sementara itu, Ketua JMT terpilih Stenly Kalumata, usai pemilihan mengatakan, dirinya sangat bersyukur atas penyertaan Tuhan dan berterima kasih bagi semua pihak yang telah membantu kesuksesan jalannya Musda JMT ke-V ini.
Seperti pesan Ketua periode sebelumnya, solidnya JMT menjadi perhatian dan mendapat apresiasi dari organisasi lainnya. Oleh karena itu, apa yang terjadi di Musda ini sudah merupakan dinamika dalam proses pemilihan. Jadi jangan ada lagi kita saling membedakan atau atau terkotak-kotak sehingga kedepan kita bisa maju dan berkembang bersama.(mrk)
COMMENTS