![]() |
Presiden RI Joko Widodo akrab bersama Gubernur Olly Dondokambey SE pada kunjungannya di Sulut lalu. |
![]() |
Dubes Jerman Peter Schoof menyerahkan secara simbolis pada Menristek-dikti RI M Nasir, serta pada Gubernur Olly Dondokambey, Senin (21/01/2019). |
Bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Binary Cycle skala 500 KW di Lahendong, Tomohon dari Pemerintah Jerman telah diserahkan Dubes Jerman untuk Indonesia Peter Schoof pada Presiden Jokowi yang diwakili Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristek-Dikti) M Nasir, didampingi Gubernur Olly Dondokambey pada penyerahan yang berlangsung di Kawasan PLTP Binary Cycle di Lahendong, Tomohon, Senin (21/01/2019).
![]() |
Gubernur Olly Dondokambey memantau kawasan PLTP Binary Cycle di Lahendong, Tomohon, Senin (21/01/2019). |
Gubernur Olly Dondokambey pun kembali memberikan apresiasi pada kepedulian Presiden Jokowi yang tak henti-hentinya memberikan bantuan untuk pengembangan infrastruktur dan sektor pengembangan energy di Sulut. “Kepedulian pak Presiden Jokowi pada kemajuan daerah-daerah di tanah air, termasuk bagi kita di Sulawesi Utara, sangat tinggi dan patut diapresiasi. Saat ini dan diwaktu mendatang rakyat yang akan merasakan berbagai kegunaan dan manfaat dari PLTP ini serta beberapa proyek infrastruktur yang sementara dibangun. Terima kasih pak Presiden Jokowi,” ungkap Gubernur Olly, yang juga tak lupa mengucapkan terima kasih pada pemerintah Jerman atas bantuan PLTP Binary Cycle ini.
![]() |
Gubernur Olly Dondokambey saat membawakan sambutan. |
Menurut Gubernur Olly, bantuan ini sangat tepat karena potensi geotermal di Sulut sangat besar sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik. “Geotermal menjadi salah satu opsi untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sulut,” jelas Gubernur Olly. "Ini sangat menjanjikan untuk jaringan di Sulawesi Utara. Saat ini 40 persen pembangkit tenaga listrik di Sulawesi Utara sudah menggunakan geotermal, ada sekitar 120 megawatt lebih kita menggunakan geotermal," lanjutnya lagi. Dia pun berharap kerjasama antara Jerman dan jajaran terkait di Indonesia dapat terus terjalin demi kemajuan pembangunan. "Harapan kami, Pemerintah Jerman terus bekerjasama dengan Dikti dan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) terkait penggunaan teknologi geotermal yang terbaik di sini, sehingga masyarakat bisa merasakannya," pungkas Gubernur Olly.
![]() |
Menristek-dikti RI Nasir dan Gubernur Olly foto bersama rombongan usai kegiatan. |
Sedangkan Menristek-dikti RI M Nasir mengatakan pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan hingga mencapai 23 persen tahun 2025. “Sampai tahun ini porsi penggunaan energi terbarukan di Indonesia baru berkisar delapan persen hingga sembilan persen. Dan dari geotermal sendiri baru berkontribusi empat persen dari sembilan persen renewable energy. Jadi potensinya masih sangat tinggi," terang Menteri Nasir, yang menambahkan target penggunaan energi terbaru 23 persen pada 2025 yang salah satunya bisa dicapai melalui pengembangan energi panas bumi atau geotermal karena Indonesia memiliki potensi panas bumi yang bisa diolah menjadi listrik dengan kapasitas 28 ribu MW hingga 29 ribu MW.
![]() |
Menristek-Dikti RI Nasir dan Gubernur Olly Dondokambey melakukan pemantauan langsung. |
Adapun serah terima aset tersebut merupakan bagian dari serangkaian perjanjian antara Kemenristekdikti dengan Kementerian Pendidikan dan Penelitian Federal Jerman (BMBF) yang ditandatangani April 2010 di Denpasar, Bali serta perjanjian pelaksanaan pengembangan energi panas bumi berkelanjutan di Indonesia antara GFZ dan BPPT yang ditandatangani Juni 2010.
Tampak hadir pada acara penyerahan ini personil Komisi VII DPR-RI Bara Hasibuan, Kepala BPPT Wimpie Agung Nugroho Aspar PhD, Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti DR Jumain Appe, Deputi Tiem BPPT Prof DR Eniya Listiani Dewi, Rektor UNSRAT Prof DR Ir Ellen Kumat MSc DEA dan Rektor UNIMA Prof DR J P A Runtuwene MSi.
(Advetorial Biro Humas dan Protokol Sekdaprov)
COMMENTS