Ratahan-Bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD) harus diwaspadai seluruh kabupaten kota di Sulawesi Utara (Sulut), termasuk Kabupaten Kabupaten Minahasa (Mitra). Kendati Pemkab Mitra terus mengambil langkah pencegahan dan penanganan, namun tetap saja DBD telah merengut nyawa seorang anak di Desa Buku Tenggara, Kecamatan Belang.
Hal ini membuat Pemkab semakin menseriusi penanganan kasus DBD agar tidak ada lagi korban jiwa. “Awal Tahun 2019 ini data terkena DBD Kabupaten Mitra ada enam kasus, dan satu orang meninggal dunia,” kata Kepala Dinas Kesehatan dr Herny Ratuliu pada wartawan, Senin (14/01/2018).
Terkait kasus kematian anak warga Desa Buku Tenggara jelas Kadis, pihak Rumah Sakit Umum Ratahan telah menjalankan sesuai dengan prosedur. “Kita sudah menjalankannya sesuai prosedur rumah sakit, dan setelah ditindaklanjuti korban DBD ini ternyata telah memeriksakan kesehatannya ke salah satu dokter praktek. Melihat suhu panas badan korban yang tidak kunjung turun, keluarga korban langsung membawa ke rumah sakit Prof Kandouw Malalayang namun sangat disayangkan nyawanya tidak tertolong,” jelas Ratuliu.
Sementara Wakil Bupati Drs Jesaja Joke Legi mengingatkan agar warga Mitra lebih waspada dan mencegah secara dini akan penularan penyakit yang disebabkan olen gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. “Saya himbau masyarakat waspada akan penularan penyakit ini, jaga lingkungan kita, terlebih lingkungan tempat tinggal kita,” imbau Legi. “Limbah yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk ini seperti kaleng bekas, plastik segera dikubur begitupun dengan bak mandi dan penampungan air lainnya dapat kita perhatikan. Yang paling utama adalah kebersihan lingkungan kita,” pungkasnya.(mrk)
Hal ini membuat Pemkab semakin menseriusi penanganan kasus DBD agar tidak ada lagi korban jiwa. “Awal Tahun 2019 ini data terkena DBD Kabupaten Mitra ada enam kasus, dan satu orang meninggal dunia,” kata Kepala Dinas Kesehatan dr Herny Ratuliu pada wartawan, Senin (14/01/2018).
Terkait kasus kematian anak warga Desa Buku Tenggara jelas Kadis, pihak Rumah Sakit Umum Ratahan telah menjalankan sesuai dengan prosedur. “Kita sudah menjalankannya sesuai prosedur rumah sakit, dan setelah ditindaklanjuti korban DBD ini ternyata telah memeriksakan kesehatannya ke salah satu dokter praktek. Melihat suhu panas badan korban yang tidak kunjung turun, keluarga korban langsung membawa ke rumah sakit Prof Kandouw Malalayang namun sangat disayangkan nyawanya tidak tertolong,” jelas Ratuliu.
Sementara Wakil Bupati Drs Jesaja Joke Legi mengingatkan agar warga Mitra lebih waspada dan mencegah secara dini akan penularan penyakit yang disebabkan olen gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. “Saya himbau masyarakat waspada akan penularan penyakit ini, jaga lingkungan kita, terlebih lingkungan tempat tinggal kita,” imbau Legi. “Limbah yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk ini seperti kaleng bekas, plastik segera dikubur begitupun dengan bak mandi dan penampungan air lainnya dapat kita perhatikan. Yang paling utama adalah kebersihan lingkungan kita,” pungkasnya.(mrk)
COMMENTS