Ratahan–Pemkab Minahasa Tenggara (Mitra) melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) menggelar Pelatihan Tata Kelola Destinasi Pariwisata di Aula Green Garden Ratahan, mulai Senin-Rabu (01-03/07).
Kegiatan yang diikuti perwakilan pemerintah desa dan pengelola lokasi tujuan wisata lainnya itu dibuka Bupati Mitra James Sumendap SH, yang diwakili Wakil Bupati Drs Jesaya Jocke Legi serta didampingi Kadisparbud Mitra Drs Desten Katiandago.
Wabup Legi mengungkapkan pun mendorong para pengelola spot pariwisata di Mitra untuk mengembangkannya dengan mengunggulkan pesona nilai kearifan lokal seperti tetengkoren, musik bambu dan lainnya.
Ditegaskan bahwa beberapa faktor penunjang selain unsur keindahan spot, dalam keberhasilan pengembangan pariwisata.
“Yang paling utama kenyamanan turis berkunjung ke Mitra. Kalau turis datang ke Mitra merasa nyaman, pasti akan terus dia datang. Kemudian yang kedua, infrastruktur penunjang pariwisata. Dan yang ketiga, dari masyarakat itu sendiri. Smile, senyum. Senyum itu bisa mendatangkan turis dari mana saja. Jadi ketika kita ramah dan insfrastruktur pariwisata bagus, maka kita akan menjadi pintu masuk pariwisata di Sulut,” ujar Wabup Legi di Ratahan Senin (01/07).
Wabup Legi juga memberikan apresiasinya pada Disparbud Mitra di bawah kepala dinasnya yang telah berhasil melobi pemerintah pusat untuk mengupayakan keberpihakan dana pengembangan wisata di Tanah Patokan Esa.
“Apresiasi kepada Pak Desten selaku kepala dinas, yang telah berhasil melakukan terobosan. Berhasil ke pemerintah pusat mendatangkan dana bagi pembangunan infrastruktur wisata dan pengembangan budaya pariwisata Minahasa Tenggara. Saya patut beri acungan jempol, bagi kemajuan dunia pariwisata di daerah ini,” pungkasnya.
Kadisparbud Mitra Drs Desten Katiandago menambahkan bahwa pengembangan sektor pariwisata di Mitra selangkah lebih maju daripada daerah lainnya.
“Kekayaan potensi wisata di Mitra kompleks diantaranya wisata bahari, wisata alam, wisata buatan dan wisata budaya. Dan peran pemerintah daerah terutama untuk membangun infrastruktur yang menunjang kepariwisataan, yang berujung pada peningkatan kesejahteraan warga Mitra,” katanya.
“Di Minahasa Tenggara ada sekian banyak daya tarik wisata, namun harus ada sentuhan pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata. Dan itu sudah dilakukan Pemkab Mitra dalam hal ini oleh Dinas Pariwisata. Di tahun 2019 ini juga ada sekian banyak program pembangunan fisik. Salah satunya yang kami mencontoh ke (Gunung ) Bromo. Ini baru satu-satunya di Sulawesi Utara, yaitu terminal transit ke Gunung Soputan,” ungkap Katiandago lagi.
Dia berharap dengan digelarnya pelatihan tata kelola pariwisata dapat memperlengkapi para pengelola spot wisata di Mitra.
“Dengan adanya pelatihan, akan menambah pengetahuan pengelolaan pariwisata. Butuh peran dari banyak pihak seperti aparat pemerintah desa dan kecamatan, serta pengelola pariwisata untuk keberhasilan kemajuan pariwisata di Mitra,” pungkasnya.(mrk)
COMMENTS