PADA Senin 23 September 2019 ini Sulut akan memasuki usai yang ke 55, dengan sejumlah capaian fenomenal yang telah diraih.
Terlebih di era kepemimpinan Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE dan Wakil GUbernur Drs Steven OE Kandouw (OD-SK) yang sudah memasuki usia 3,5 tahun kepemimpinannya, dengan segudang prestasi yang berhasil digenjot.
Seperti pada sektor Pertanian dan Peternakan melalui motor Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) yang dengan berbagai progress program keberhasilannya.
Berikut Laporan Capaian Distanak Sulut jelang usia 55 Tahun Provinsi Sulut atau 3,5 tahun kepemimpinan OD-SK.
1.Intens Program Temu Teknis Gerakan
Tanam/Panen dan Brigade Alsintan
Dengan terus melakukan inovasi demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani dan peternak, seperti mengadakan Temu Teknis Gerakan Tanam/Panen dan Brigade Alsintan di Desa Tondegesan, Kecamatan Kawangkoan, Minahasa. Pemerintah, lewat Distanak Sulut, akan memfasilitasi Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) lewat Brigade Alsintan kepada kelompok tani yang ingin melakukan kegiatan tani.
2.Temu Teknis Gerakan Tanam Padi Sawah dan Kedelai
Distanak Daerah Provinsi Sulut menggelar kegiatan Temu Teknis Gerakan Tanam Padi Sawah dan Kedelai, serta Pesemaian Padi Merah Varietas Inpari 24.
Dan di Minahasa sudah memiliki kurang lebih 45.000 hektar lahan jagung, 9000 hektar lahan kedelai, 1000 hektar padi sawah, bahkan ada 20.000 hektar lahan padi ladang.
3.Optimalisasi Teknologi Pertanian
Sesuai Instruksi Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE aplikasi teknologi Pertanian dapat dilakukan para petani di Sulut guna peningkatan produksi demi kesejahteraan para petani di daerah.
“Melalui aplikasi teknologi ini akan semakin membawa perubahan bagi modernisasi sektor pertanian di Provinsi Sulawesi Utara, sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani kita,” tandas Gubernur seperti dikutip Kadis Wowiling pada kegiatan Temu Aplikasi Teknologi Pertanian yang digelar Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara.
4.Moderenisasi Kawasan Peternakan Tampusiu
Kawasan Pertanian Tampusu sebagai Sentra Pembelajaran Pertanian Organik di Sulawesi Utara. Salah satunya pangan berbasis padi ladang organik varitas situbagendit.
Kawasan pertanian Tampusu saat ini berhasil memproduksi padi ladang organik varitas situbagendit lewat kelompok tani (poktan) binaan Camberu desa Lemoh Kec.Tombariri Timur yang diketuai oleh bapak Sonny Ambun dan kelompok tani (poktan) Agrobiz di kabupaten Mitra.
Pun terlihat saat Gubernur Sulawesi Utara melakukan peninjauan upaya pengembangan sapi perah di Balai Pembibitan Ternak Tampusu, Rabu (21/08).
“Manfaat dari sapi perah ini banyak, tapi pemerintah fokus pada tiga hal yaitu produksi susu, yang saat ini satu ekor sapi bisa menghasilkan delapan sampai sepuluh liter per hari,” kata Olly.
“Adapun fokus kedua yaitu peternakan anak sapi dan yang ketiga pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi perah dicampur dengan enceng gondok diolah menjadi pupuk organik,” sambung Gubernur Sulut.
“Rencana ini apabila berhasil akan dikembangkan di seluruh kabupaten dan kota. Jadi akan dirasakan oleh seluruh masyarakat Sulut,” tutup Olly.
Peninjauan upaya pengembangan sapi perah Tampusu turut dihadiri jajaran Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut.
Pertama, pengembangan produksi susu. Dia mengharapkan, produksi susu dari setiap ekor sapi bisa mencapai 10 liter per hari.
Kedua, pengembangan peternakan anak sapi. Ketiga, pengembangan produksi pupuk organik yang diolah dari campuran kotoran sapi perah dan eceng gondok.
PENYELENGGARAAN URUSAN PERTANIAN-PETERNAKAN
Penyelenggaraan urusan pertanian dan peternakan di daerah ini telah memberikan hasil signifikan:
Padi meningkat dari 678.151 ton pada tahun 2016 menjadi 731.843 ton di tahun 2018.
Komoditi jagung mengalami peningkatan dari sebelumnya 582.331 ton pada tahun 2016 menjadi 1.516.266 ton pada tahun 2018.
Bawang merah pada tahun 2016 25.550 kg meningkat menjadi 28.802 kg di tahun 2018.
Komoditi petemakan mengalami peningkatan antara lain, produksi daging sapi tahun 2017 berjumlah 3.431.241 kg meningkat sebesar 3.450.055 kg pada tahun 2018.
Sedangkan untuk ternak babi pada tahun 2017 berjumlah 21.905.833 kg meningkat menjadi 22.294.307 kg pada tahun 2018.
(Advetorial Biro Protokol dan Humas Sekdaprov)
COMMENTS