Airmadidi-Pengusaha sukses nasional asal Kabupaten Minahasa Utara (Minut)Joune Ganda SE berkerinduan untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan di tanah kalahirannya.
"Saya kembali ke Minut salah satu alasan ingin menjadikan mutu pendidikan di daerah ini maju dan berdaya saing."ujar Joune Ganda usai menyerahkan bantuan dana awal Rp50 ribu per siswa kelas 11/12 SMA/SMK/sederajat di seluruh Kabupaten Minut, Senin (02/09).
Adapun penyerahan bantuan saldo awal oleh Gubernur Sulut dan Joune Ganda di Bank SulutGO ini adalah gagasan Gubernur Sulut melalui kerjasama PT Bank Sulut-Go, OJK Sulut dalam rangka mensukseskan program pemerintah ‘Gerakan Menabung.’
Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE dalam sambutannya pada acara itu antara lain bahwa memasuki era teknologi 4.0 maka semua elemen masyarakat termasuk para siswa harus ikut menyesuaikan diri.
"Gerakan menabung ini mengajar para siswa untuk mengatur keuangan sendiri dan memanfaatkan teknologi tinggi perbankan yakni pembayaran non tunai," ungkapnya.
Untuk itu, selain secara pribadi, juga Pemprov Sulut akan mendorong kabupaten/kota lainnya melalui Dinas Pendidikan Sulut, untuk secepatnya melaksanakan gerakan menabung ini dengan maksimal.
"Gerakan menabung merupakan dukungan Pemprov Sulut dalam bidang pendidikan serta mendorong pertumbuhan Bank Sulut-Go sebagai aset pemerintah Provinsi Sulut," kata Olly, sambil mengapresiasi dukungan pihak OJK Sulut dalam sisi pengawasan perbankan.
Sementara itu, Joune Ganda mengatakan bahwa pemberian bantuan ini termotivasi program Gubernur Olly Dondokambey untuk mendorong agar para siswa yang telah memenuhi syarat untuk memeliki rekening bank, khususnya yang berstatus siswa menengah tingkat atas.
"Bantuan saldo awal ini bukti keinginan saya untuk membangun Kabupaten Minut dalam bidang pendidikan."tandas Joune sambil mengatakan mimpi dan komitmenya mewujudkan pendidikan di Minut berbasis teknologi tinggi,” tandasnya.
Kegiatan implementasi gerakan menabung ini turut disaksikan oleh ketua OJK,para Direksi PT Bank SulutGo,Kepala Dinas Pendidikan Sulut,para kepala SMA/SMK dan sederat serta disaksikan oleh sekira 4 ribu orang siswa/siswi.(*/ifa)
"Saya kembali ke Minut salah satu alasan ingin menjadikan mutu pendidikan di daerah ini maju dan berdaya saing."ujar Joune Ganda usai menyerahkan bantuan dana awal Rp50 ribu per siswa kelas 11/12 SMA/SMK/sederajat di seluruh Kabupaten Minut, Senin (02/09).
Adapun penyerahan bantuan saldo awal oleh Gubernur Sulut dan Joune Ganda di Bank SulutGO ini adalah gagasan Gubernur Sulut melalui kerjasama PT Bank Sulut-Go, OJK Sulut dalam rangka mensukseskan program pemerintah ‘Gerakan Menabung.’
Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE dalam sambutannya pada acara itu antara lain bahwa memasuki era teknologi 4.0 maka semua elemen masyarakat termasuk para siswa harus ikut menyesuaikan diri.
"Gerakan menabung ini mengajar para siswa untuk mengatur keuangan sendiri dan memanfaatkan teknologi tinggi perbankan yakni pembayaran non tunai," ungkapnya.
Untuk itu, selain secara pribadi, juga Pemprov Sulut akan mendorong kabupaten/kota lainnya melalui Dinas Pendidikan Sulut, untuk secepatnya melaksanakan gerakan menabung ini dengan maksimal.
"Gerakan menabung merupakan dukungan Pemprov Sulut dalam bidang pendidikan serta mendorong pertumbuhan Bank Sulut-Go sebagai aset pemerintah Provinsi Sulut," kata Olly, sambil mengapresiasi dukungan pihak OJK Sulut dalam sisi pengawasan perbankan.
Sementara itu, Joune Ganda mengatakan bahwa pemberian bantuan ini termotivasi program Gubernur Olly Dondokambey untuk mendorong agar para siswa yang telah memenuhi syarat untuk memeliki rekening bank, khususnya yang berstatus siswa menengah tingkat atas.
"Bantuan saldo awal ini bukti keinginan saya untuk membangun Kabupaten Minut dalam bidang pendidikan."tandas Joune sambil mengatakan mimpi dan komitmenya mewujudkan pendidikan di Minut berbasis teknologi tinggi,” tandasnya.
Kegiatan implementasi gerakan menabung ini turut disaksikan oleh ketua OJK,para Direksi PT Bank SulutGo,Kepala Dinas Pendidikan Sulut,para kepala SMA/SMK dan sederat serta disaksikan oleh sekira 4 ribu orang siswa/siswi.(*/ifa)
COMMENTS