Manado-Wakil Gubernur Sulut Drs Steven OE Kandouw mengadiri sidang senat terbuka 2019 dalam rangka wisuda 1039 lulusan Madya dan Sarjana terapan Politeknik Negeri Manado di Aula Hotel Sutanraja Minahasa Utara (Minut), Kamis (10/10).
Wagub Kandouw dalam sambutnya selain mengapresiasikan dan meberikan ucapan selamat, juga selaku pemerintah provinsi (Pemprov) dirinya yang mewakili Gubernur Sulut (Olly Dondokambey) telah memotivasi ribuan mahasiswa yang merupakan putra-putri kebanggan bangsa dan daerah itu.
"Pertama-tama awal saya masuk ruangan (Aula) ini ada yang lain. Saya merasakan adanya aura senang dan bahagia dari semua yang hadir. Oleh karenanya atas nama pak Gubernur Olly Dondokambey dan mewakili rakyat Sulawesi Utara, mengucapkan selamat bagi wisudawan wisudawati yang dari pagi hari hingga sore yang hadir bersama-bersama dikegiatan wisuda ini," ucap Wagub seraya mengungkapkan bahwa para wisudawan/ti mulai hari ini (Kamis,red) telah masuk kategori extra ordinary people atau orang yang luar biasa, karena memang bukan lagi orang yang biasa-biasa saja namun memiliki basic intelektual ordinary sesuai bidang ilmu masing-masing.
"Setiap tahunnya dari data dan survey, negara meluluskan (wisuda) sekitar 13 juta orang perguruan tinggi dari jumlah 216 juta penduduk Indonesia. Jadi dengan kata lain anda-anda (mahasiswa) merupakan ordinary people," sebutnya.
Lanjut wagub dengan momentum tersebut mengingatkan bahwa, tidaklah gampang untuk medapatkan cap sarjana yang setidaknya harus melalui empiris otak (keadaan yang berdasarkan pada kejadian nyata, pernah dialami, didapat melalui penelitian, observasi, maupun eksperimen), terutama dalam menyusun skripsi yang benar-benar merupakan hasil karya sendiri atau bukan dari hasil transaksi pembelian skripsi.
"Saya yakin anda-anda dalam penyusunan skripsi ini tidak main-main, akal-akalan, tidak beli-beli. Saya jujur paling jengkel pada orang yang beli-beli skripsi, karena saya pernah alami bagaimana dalam proses penyusunan skripsi itu rasa-rasanya mau mati namun hal itu sebenarnya merupakan bagian dari didikan bagi kita sampai berpikir empiris,"
tersebut karena ini menyangkut kualitas kelulusan dengan SDM (sumber daya manusia) yang baik, tidak dengan beli-beli," tegas Kandouw.
Terkait itu dirinya juga memotivasi para wisudawan tersebut soal lahan pekerjaan yang pada sekarang ini angkatan pencari kerja di Indonesia sekitar 126 juta yang menganggur 6 jutaan dengan perbandingan antara
sarjana dan non sarjana.
"Jika yang cari kerja itu ada sepuluh (sarjana), yang santai hanya satu berarti anda-anda diatas rata-rata sembilan orangnya. Nah yang saya lihat tadi lulusan Diploma ada 240 ribu, untuk star up kita sesuai catatan BPS perusahan baru kita ada 320 ribu. Ini berarti logikanya tidak perlu ada sarjana yang nganggur," jelas Kandouw yang kemudian mempertanyakan kenapa masih ada yang menganggur? yang jawabanya juga jangan ditanyakan kemana-mana namun tanya kembali ke diri masing-masing (para sarjana).
"Terlebih di Sulawesi Utara yang dikenal dengan pilih-pilih kerja, yang maunya langsung gaji 6 jutaan, kemudian juga fighting spiritnya tidak ada dan selalu berpikir jadi anak buah/orang kerja. Jadi, melalui suasana bahagia ini saya 'menantang' teman-teman wisudawan supaya berpikir ciptakan lapangan kerja sendiri, kalau mereka bisa buka perusahaan sendiri mengapa kita tidak bisa. Apalagi sekarang ini Four Point Zero yang lewat Handphone bisa buat perusahaan sendiri apalagi kita lulusan vokasi (bidang ilmu kejuruan) yang miliki," terang wagub yang disambut tepuk tangan meriah ribuan wisudawan dan undangan yang hadir.
"Apalagi oleh Presiden Joko Widodo pada tahun ini setelah membangun infrastruktur, akan meningkatkan SDM yang vokasional yang dari tehnik. Jadi untuk Politeknik (Se-Indonesia) akan ada anggaran vokasional di tahun 2020 Januari itu Rp 7 Triliun, dan Politeknik Manado siap-siap akan kebagian anggaran banyak. Jadi siapkan dengan baik kualitasnya," tambah wagub yang merupakan Ketua Alumni UI di Sulawesi Utara.
Dirinya juga berpesan kepada para wisudawan 'banyak jalan menuju roma' yang penting mempunyai keberanian untuk menciptakan sesuatu yang baru berinovasi.
"Saya yakin dua atau tiga tahun kedepan teman-teman sekalian akan mempunyai keberanian tersebut," tandas Kandouw yang diakhir kegiatannya itu telah menyerahkan bantuan Pemprov Sulut berupa 1 unit mobil dan 13 unit Laptop kepada pihak Politeknik Manado.
"Bantuan yang ada ini saya rasa masih kurang, saya berjanji pada tahun depan hibah/bantuan dari Pemprov Sulut unik Politeknik Manado akan jauh lebih besar. Pesan saya, tolong perkuat ikatan alumni karena alumni itu Networking banyak jaringannya. Saya sendiri banyak merasakan berkarir banyak dibantu oleh alumni.
Kebetulan juga saya adalah Ketua Iluni Sulawesi Utara, sehingga tolong perkuat alumni, karena sampai kapan pun matipun akan ada itu Alumni. Kalau mantan pacar bisa berubah namun kalau mantan alumni tidak akan pernah berubah," pesan Kandouw.
Hadir pada kegiatan itu antara lain anggota senat berjumlah 24 orang. Untuk wisudawan/ti tahun 2019 ini tercatat 1.039 lulusan yang terbagi Ahli Madya D3 sebanyak 398 orang dan Sarjana terapan sebanyak 641 orang. Sehingga total jumlah keseluruhan kelulusan yang telah 'dilahirkan' Politeknik Manado itu sebanyak 12.474 orang.(hpc/ifa)
COMMENTS