Bitung-Pemilukada Kota Bitung tinggal 50 hari lagi, yakni 9 Desember 2020.
Hal ini membuat sejumlah ASN, THL, Pala, RT pun kelihatan mulai menentukan sikap jangan sampai salah langkah menentukan pilihan politiknya yang merupakan hak sebagai warga negara dan wajib pilih.
Tak terkecuali THL, kepada media ini mereka mengaku mereka sudah menentukan sikap meski di dalam hati. "Kami sudah punya pilihan serta membaca siapa yang akan jadi walikota nanti," ucap salah satu THL yang enggan menyebut nama dan dinas tempat dia bekerja .
Menurut mereka belajar dari Pilkada sebelumya jika salah langkah maka akan berbasib sial alias masuk kotak.
"Saat ini kami harus netral karena taat aturan kompetisi Pilkada 2020 seperti menebak kucing dalam karung, pilihan kami pasti yang terbaik untuk masa depan kami paling tidak kesejaktraan kami di harapkan meningkat tidak seperti tahun tahun sebelumnya," katanya.
Mereka pun berharap agar Pjs walikota ataupun Walikota defenitif yang lagi cuti tidak mudah mendengar informasi sesat atau laporan sepihak yang tidak disertai dengan bukti karena saat ini lapangan kerja di Kota Bitung sulit jangan sampai kami yang jadi korban.
Pemerhati Kota Bitung Abdul Halik yang diminta tanggapanya terkait hak politik THL, mengatakan jika ada THL atau Pala, RT sudah punya pilihan itu karena mereka sudah cerdas sebab berada di lingkaran pemerintahan dan mengikuti perkembangan politik yang ada.
"Sah-sah saja seperti itu, tapi yang paling penting saat ini menjaga netralitas karena mereka harus melayani warga tanpa pilih pilih warna supaya program pemerintah dapat secara utuh di nikmati masyarakat karena mereka abdi Negara baik ASN termasuk juga Pala dan RT," nilainya.(srk)
COMMENTS