Bitung-Pertama di Indonesia, kebijakan mewajibkan ASN di Kota Bitung beralih menggunakan LPG 3 kg atau melon ke LPG bright gas LPG 5,5 kg.
“Kota Bitung adalah daerah yang pertama kali di Indonesia mewajibkan ASN beralih dari gas melon 3 kg ke bright gas 5,5 kg,” kata Rama Ramadhan, Sales Manager Pertamina Manado,kegiatan pelaksanaan dimulainya penggunaan LPG nonsubsidi bright gas ASN di Kota Bitung, Selasa (20/10/2020) di Aula PT Tujuh Bintang Bitung.
Acara yang dibuka oleh Pjs Walikota Bitung, Drs. Edison Humiang, MSi, dan dihadiri oleh Sales Manager Pertamina Manado Rama Ramadhan, pihak agen bright gas 5,5 kg, serta asisten 2 Sekda Kota Bitung, Jefry Wowiling, Kabag Ekonomi Rolien Dipan dan undangan lainnya.
Pjs Walikota Humiang dalam sambutannya mengatakan, LPG merupakan sumber daya alam terbatas yang perlu digunakan secara tepat. Karena itu, ditegaskan, pengalihan penggunaan LPG 3 kg ke bright gas 5,5 kg oleh ASN dipandang sangat tepat karena LPG subsidi 3 kg diperuntukkan bagi keluarga kurang mampu.
Ia juga menegaskan, bahwa harga LPG resmi itu ada di pihak pangkalan dan bukan di tingkat pengecer. Pengecer tidak berada di bawah pengawasan Pertamina.
Namun pihaknya berharap agar Pertamina mampu bertindak tegas bila menemukan pangkalan yang melakukan penyimpangan seperti menaikkan harga eceran. Kemudian menjual kepada pengecer dalam jumlah yang banyak.
Sementara itu, Rama Ramadhan mengatakan, pengalihan penggunaan LPG 3 kg ke bright gas 5,5 kg bagi ASN dapat dilakukan dengan cara menukarkan 2 buah tabung 3kg dengan 1 tabung bright gas 5,5 kg. Ia juga mengapresiasi pemerintah kota Bitung melakukan komunikasi paling intens dengan Pertamina.
Ramadhan juga menjelaskan, pihak Pertamina sudah merencanakan pembanguna Pertashop di pulau Lembeh. Ada dua titik, menurut Ramadhan, yang akan dibangun Pertashop. Pertama di Lembeh Selatan sesuai rencana di kelurahan Paudean dan kedua di kecamatan Lembeh Utara dengan rencana titik lokasi di kelurahan Nusu.(srk)
COMMENTS