Manado-Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) resmi diperpanjang oleh Pemerintah Provinsi (Provinsi) Sulawesi Utara (Sulut) hingga 31 Agustus 2021.
Bukannya direspon baik, keputusan pemerintah tersebut justru menuai kecaman masyarakat yang merasa tidak memberi solusi atas masalah ekonomi warga akibat PPKM ini.
Menyikapi itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sulut mengatakan bahwa Keputusan yang diambil telah melalui analisis yang matang.
Politisi muda partai berlambang banteng moncong putih ini menyampaikan, pemerintah memang telah memperpanjang PPKM hingga 31 Agustus 2021 dan itu sudah pasti melalui pertimbangan yang matang.
"Jika pemerintah memutuskan PPKM diperpanjang, itu sudah dalam tahapan analisa apakah kasusnya turun atau naik. Kalau masih belum turun dan masih di angka seperti ini, yah perpanjang," kata Wowor yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Kamis (18/08/2021), di ruang kerjanya.
Wakil rakyat daerah pemilihan Bolaang Mongondow Raya ini menuturkan, kebijakan PPKM sebenarnya langkah yang sangat strategis. Di negara-negara lain malah masih ada yang tutup dan lock down.
"Amerika yang sudah buka (pengetatannya, red) tinggi sekali angka covid mereka," tutur anggota Komisi II DPRD Sulut ini.
Dirinya mengajak untuk tetap menjalani apa yang sedang terjadi kini. Apalagi sejauh ini menurutnya, ekonomi tetap berjalan.
"Yang penting ekonomi jalan, tetap prokes (protokol kesehatan) diterapkan. Kita lihat hasil BPS (Badan Pusat Statistik), itu independen. Meski ada program PPKM, pertumbuhan ekonomi Sulut masih di atas. Ingatkan ke masyarakat agar jangan mudah menyerah," tandasnya.(*/obby)
COMMENTS