Airmadidi-Tapal Batas Minut-Manado kembali terangkat dari aspirasi rakyat pada Reses Anggota DPRD Minahasa Utara Pnt Stendy S Rondonuwu (SSR), Masa Persidangan III Tahun Sidang II Tahun 2021.
Reses yang diselenggarakan SSR di kediamannya yaitu di Desa Maumbi Kecamatan Kalawat Minut, di ukur dengan kuota hadirin terbatas, sesuai Protokol Keswhatan (Prokes), Sabtu (28/08/2021), pukul 14.00 Wuta.
"Saya awali kegiatan ini dengan arti 'reses' Anggota DPRD. Reses ini adalah perintah undang-undang, bukan kemauan kami anggota DPR. Reses ini adalah kesempatan masyarakat menyampaikan aapirasi dan keluh-kesah serta uneg-uneg untuk kami bawa ke rapat paripurna, seauai kemampuan kas daerah dan RPJMD," beber SSR.
Ketua DPC Partai Demokrat yang kini duduk di DPRD Minut sebagai Anggota Badan Anggaran (Banggar) ini membuka kesempatan kepada masyarakat untuk memyampaikan aspirasinya.
"Kita diperkenankan lakukan reses, namun punya batasan seperti dilakukan ditempat terbuka, jumlah massa, dan tidak boleh lebih dari satu jam, sesuai Protokoler Kesehatan (Prokes)," katanya.
Dari tiga (3) kesampatan menyampaikan aspirasi, warga cenderung meminta lampu penerangan jalan, pelebaran jalan Maumbi-Mapanget, SSR mencatat dan siap membawa aspirasi tersebut ke DPR.
Di sesi kedua, ada penyampaian aspirasi warga Airmadidi, SSR merespon serius, sebab aspirasi yang disampaikan warga ini sangat penting yaitu tentang Minut raih tiga penghargaan, namun wajah Minut harus dipercantik.
"Maumbi adalah wajah Kabupaten Minahasa Utara, sebab Maumbi merupakan desa tua yang berada paling depan dan dekat dwngan Pusat Kota Manado. Sampai hari ini, masalah tapal batas masih membingungkan masyarakat Minut. Tapal batas harus diperjelas, baiknya ada resting area, kemudian, pasar kuliner disekitarnya, agar menambah daya tarik Minut sebagai Kabuoaten suoer prioritas ekowisata," ungkap Robert.
SSR mengakui memang sampai hari ini status tapal batas Minut di Maumbi belum jelas titik-titiknya. Terkait resting area dan pasar kuliner, itu akan dibahas tersendiri, sebab status penggunaan dana dan keterbatasan keuangan harus diperhitungkan.
"Ini sangat menarik inruk ditindak lanjuti. Namun masalah tapal batas, resring area dan pasar kuliner, itu butuh anggaran besar untuk pembebasan lahan. Tapi ini sangat baik, dan akan saya bawa ke aspirasi lebih lanjut," janji SSR sambil mengajak masyarakat Dapil Satu agar membuat kelompok tani. "Jauh-jauh hari, mari kita buat kelompok seperti kelompok perikanan air tawar, kelompok tani, dan banyak kelompok lainnya. Jika kelompok itu eksis dan terpadu, pemerintah siap membantu, seperti bibit ikan dan makanan serta kebutuhan lainnya," ucapnya.
Ppada penyampaian Hukumtua Desa Maumbi, ia berharap DPR mampu mendongkrak setiap kebutuhan masyarakat desa, baik dari sisi anggaran, maupun pelebaran jalan kabupaten di Desa Maumbi.
"Bila semua jalan alternatif disini sudah baik dilengkapi lampu pemerangan jalan, semua akses dalat terjangkau dengan baik. Dan ini sangat bermanfaat untuk Pendapatan Asli Daerah. Begitu juga terhadap masyarakat pembuat makanan kuliner di Maumbi, kami berharap desa kita punya ikon seperti Ikon Durian di Desa Batu Liksel, Ikon Kacang di Kawangkoan, serta daerah lain," tukas Plt Hukumtua Maumbi, Johny Tanod S.Sos.(*/sahrul)
COMMENTS