Manado-Saat pemberlakuan PPKM diperpanjang oleh pemprov Sulut rilis mengejutkan dikeluarkan oleh Badab Pusat Statistik terkait pertumbuhan ekonomi di Sulut yang menembus angka 8,49 persen.
Sejumlah wargapun secara terbuka meragukan hasil survey tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Rustam Warga Paal Dua.
"Sebenarnya kalau merujuk pada angka tersebut masyarakat Sulut harusnya sejahtera, tapi anehnya hampir setiap hari masyarakat berteriak karena kesulitan ekonomi," ujarnya.
Menanggapi keluhan warga diatas Hendry Walukouw politisi partai Demokrat di DPRD Sulut menanggapinya secara bijjak.
"Angka yang dirilis BPS adalah berdasarkan survey yang dilakukan pada triwulan 2 dan mungkin karna dampak dari pandemi Covid- 19 segingga diangap tidak relevan. Intinya angka yang didapat BPS menurut metode mereka itu yang kami apresiasi," tegasnya.
“Badan Pusat Statistik (BPS) kita mencatat data pertumbuhan ekonomi Sulut masuk pada angka 8,49 % dibanding jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional hanya 7 %. Kita harus memberikan apresiasi. Hal ini tak lepas dari berbagai program disektor perekonomian yang briliant ,” tambahnya.
Politisi Partai Demokrat itu optimis bahwa kepemimpinan ODSK mampu membawa Sulut pada lompatan-lompatan yang besar untuk kesejahteraan masyarakat.
“Harus diakui dan dinyatakan salut atas berbagai prestasi yang dicapai pemerintah provinsi Sulut dibawah kepemimpinan ODSK.
“Bukan mengada-ada, tapi itu adalah fakta. Belum lagi sektor infrastruktur, pariwisata dan lainnya. Meski pandemi, Pemerintah tetap memperhatikan berbagai sektor. Ini semua untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Selain itu, Walukow mendorong agar lompatan-lompatan yang dicapai ODSK mampu diimbangi oleh perangkat daerah.
“Hal ini sangat penting. Gubernur dan Wakil Gubernur sudah melakukan lompatan-lompatan luar biasa, Perangkat daerah jangan hanya ‘berjalan santai,” pungkas legislator Dapil Bitung-Minut ini.(*/obby)
COMMENTS