Manado- Cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini di seluruh wilayah di Sulut menjadi perhatian khusus anggota Komisi III DPRD Sulut Boy Tumiwa.
Politisi PDI Perjuangan Dapil Minsel Mitra ini mengimbau warga untuk terus waspada
Seperti yang terjadi pada Selasa (07/12), beberapa wilayah diterjang banjir pesisir atau rob. Salah satunya di pesisir pantai Manado.
"Jadi kalau tidak waspada maka bahaya, juga akan mengancam kita. Diharapkan kepada BPBD provinsi maupun kabupaten dan kota lainnya harus selalu siaga," katanya, Rabu (08/12).
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Bitung mengungkap penyebab terkait adanya fenomena gelombang pasang yang menyebabkan rob di beberapa wilayah pesisir utara Sulut, Selasa (07/12).
"Perlu kami sampaikan bahwa hal itu terjadi karena adanya peningkatan kecepatan angin yang searah dengan arah datangnya gelombang pada fase pasang maksimum dengan puncaknya terjadi sekita pukul 19.00 Wita hingga 20.00 Wita," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Andi Cahyadi, Selasa malam.
Lanjut dia, fenomena hujan lebat di sertai
angin kencang kemungkinan akan berlangsung hingga pada bulan Desember akhir 2021 serta awal Januari 2022.
Menurut Andi, namun fenomena pasang maksimum atau rob kemungkinan mulai berangsur menurun setiap harinya mulai terjadi pada pukul 02.00 dini hingga pagi hari.
"Dan periodenya akan berulang setiap hari kemungkinan pasang maksimum akan terjadi kembali pada malam hari sekitar pukul 19.00 Wita hingga 20.00 Wita," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau warga pesisir Sulut untuk lebih waspada.
"Dan selalu meng-update informasi prakiraan cuaca yang disampaikan oleh BMKG Maritim Bitung," imbaunya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Bitung mengeluarkan rilis informasi potensi banjir pesisir (rob) di Wilayah Sulut. Menurut BMKG, potensi banjir rob mulai hari Senin (06/12) sampai Kamis (09/12) kemarin. (***/Oby)
COMMENTS