Manado-Fenomena naiknya harga cabai jelang hari raya besar umat beragama, secara logis ada penyebabnya.
Termasuk jelang Natal 25 Desember 2021 Sabtu besok, harga cabai atau rica kini meroket hingga Rp100 ribu-Rp110 ribu per liter dan per 1 Kg Rp150 ribu.
Hal ini diungkapkan langsung Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Pemprop Sulawesi Utara (Sulut) Ir Novli Wowiling.
Menurut Kadis Wowiling yang menjadi penyebab pertama adalah permintaan pasar yang tinggi saat menghadapi hari raya umat beragama.
"Harga cabai yang tinggi bukan hanya terjadi di Sulut, tapi juga di propinsi lain, ini membuat produksi cabai di daerah kita ikut dikirim ke luar daerah, ini membuat stok cabai kita juga ikut berkurang hingga berdampak harganya naik," jelas Kadis Wowiling via telpon selular, Jumat (24/12/2021) malam ini.
Lanjut pejabat familiar ini faktor kedua adalah cuaca ekstrem di akhir tahun ini juga menjadi salah satu penyebab.
"Tanaman cabai kalau hujan dengan intensitas tinggi akan berdampak pada kurangnya produksi, sedangkan jika curah hujan normal tak akan jadi masalah," jelasnya lagi.
Namun begitu tambah Kadis Wowiling sebenarnya telah dilakukan beberapa terobosan dari Distanak Sulut sebagai langkah antisipasi naiknya harga cabai.
"Program Kawasan Cabai di lahan 200 hektare di Kecamatan Remboken sudah jalan dan produksinya bagus atas kerjasama dengan petani. Dan ini program dari Dinas Pertanian Sulut " kata Kadis Wowiling.
Begitu juga tambah birokrat handal ini, di 3 kabupaten yaitu Minahasa, Minahasa Utara (Minut) dan Bolmong Timur (Boltim) plus Kota Tomohon, Distanak Sulut telah melakukan pengembangan cabai dengan sistem demplot seluas 25 hektare.
"Ini membuat produksi cabai di Sulut terus meningkat dan selain dipasarkan di Sulawesi Utara, juga ke daerah lain, seperti Jayapura, Sorong dan tmTernate," pungkasnya.(ifa)
COMMENTS