Sitaro- Pemerintah kabupaten Kepulauan Sitaro segera memberlakukan Tanggap Darurat Bencana pasca banjir bandang yang menimpa sejumlah kelurahan dan desa akibat tingginya intensitas curah hujan dan terjangan angin puting beliung medio rabu 23/2-2022
Pantauan Kabarok.com di tempat-tempat penampungan situasi mulai kondusif suasana tempat pengungsian juga mulai lengang dan tampak sepi.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Sitaro melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Joickson Micles Sagune ST,MT saat di hubungi di tempat Pengungsian kepada media KabarOk mengatakan sejak mulai bencana maupun sesudahnya kami sudah menerapkan Standar Oprasi Prosedur (SOP) tanggap darurat Bencana.
"Diantaranya melakukan evakuasi ketempat yang di yakini aman dan jauh dari lokasi. Di beberapa titik tertentu Pemkab membangun dapur umum darurat untuk menyalurkan bantuan dan makanan siap saji untuk di bagikan ke masyarakat yang terdampak bencana," terang Kaban.
Dari data yang di himpun kabarok com, ada 4 lokasi yang mengalami dampak dari bencana yaitu Kelurahan Paseng, Kelurahan Paniko , Kampung Peling Sawang dan kampung Batu Senggo.
Kampung yang paling parah kondisinya adalah adalah kampung Batu Senggo dimana 5 (lima) buah rumah hanyut terbawa aliran air dan terendam material pasir dan batu. Ada juga wilayah yang sarana jalannya putus akibat banjir bandang
Sementara itu, Pemerintah Daerah dan istansi instansi terkait terus melalukan koordinasi serta memantau situasi tanggap darurat dan berusaha membuka akses jalan yang menghubungi titik rawan bencana akibat luapan banjir bandang tersebut.
Pemerintah juga melakukan kerja bakti masal membersihkan lumpur dan pepohonan supaya boleh di lalui kendaraan bermotor.
Terpantau pada sabtu (26/2), akses jalan mulai di buka akan tetapi , untuk kampung Batu Senggo yang kondisinya parah belum bisa di lalui karena begitu banyaknya material yang menutupi ruas jalan berupa bongkahan batu dan pasir serta timbunan tanah.
Saat di komfirmasi kepada Dinas PU Kabupaten Sitaro melalui petugas lapangan menyampaikan medan yang berat serta genangan air yang masih terus mengalir menyulitkan petugas alat berat sampai kelokasi yang di tuju karena akses terputus dan harus memutar arah dari sebelah timur supaya bisabsampe ke lokasi," ungkap petugas alat berat .
Masyarakat yang ada di tempat penampungan sangat mengapresiasi upaya tanggap darurat Pemkab Sitaro dimana pasca kejadian masyarakat terdampak bencana langsung di tampung ditempat pengungsian dan tidak pernah kekurangan bahan pokok.
"Pemerintah juga memperbolehkan kami untuk bisa pulang pada siang hari untuk melihat kondisi rumah kami dan melakukan kerja lain akan tetapi pada malam hari kami bole kembali ketempat pengungsian,'terang salah satu ibu yang mengungsi.
Hal tersebut di benarkan oleh Sagune,"benar mereka (para pengungsi,red) boleh kembali kerumah untuk beraktifitas. Tapi harus tetap melihat situasi dan kondisi yang ada apabila sewaktu -waktu terjadi curah hujan diharapkan untuk kembali ke pengungsian , sampai nanti kondisi sudab mulai normal,"tegas Sagune
Kaban Sagune juga menegaskan masyarakat boleh kembali kerumah masing masing tentunya melalui keputusan Pemkab Sitaro. Untuk masyarakat yang kehilangan tempat tinggal kami sementara berkordinasi dengan beberapa pihak untuk di carikan solusi dan di harapkan masyarakat bersabar untuk menunggu upaya pemerintah,"pungkasnya. (Heriwan)
Pemerintah juga melakukan kerja bakti masal membersihkan lumpur dan pepohonan supaya boleh di lalui kendaraan bermotor.
Terpantau pada sabtu (26/2), akses jalan mulai di buka akan tetapi , untuk kampung Batu Senggo yang kondisinya parah belum bisa di lalui karena begitu banyaknya material yang menutupi ruas jalan berupa bongkahan batu dan pasir serta timbunan tanah.
Saat di komfirmasi kepada Dinas PU Kabupaten Sitaro melalui petugas lapangan menyampaikan medan yang berat serta genangan air yang masih terus mengalir menyulitkan petugas alat berat sampai kelokasi yang di tuju karena akses terputus dan harus memutar arah dari sebelah timur supaya bisabsampe ke lokasi," ungkap petugas alat berat .
Masyarakat yang ada di tempat penampungan sangat mengapresiasi upaya tanggap darurat Pemkab Sitaro dimana pasca kejadian masyarakat terdampak bencana langsung di tampung ditempat pengungsian dan tidak pernah kekurangan bahan pokok.
"Pemerintah juga memperbolehkan kami untuk bisa pulang pada siang hari untuk melihat kondisi rumah kami dan melakukan kerja lain akan tetapi pada malam hari kami bole kembali ketempat pengungsian,'terang salah satu ibu yang mengungsi.
Hal tersebut di benarkan oleh Sagune,"benar mereka (para pengungsi,red) boleh kembali kerumah untuk beraktifitas. Tapi harus tetap melihat situasi dan kondisi yang ada apabila sewaktu -waktu terjadi curah hujan diharapkan untuk kembali ke pengungsian , sampai nanti kondisi sudab mulai normal,"tegas Sagune
Kaban Sagune juga menegaskan masyarakat boleh kembali kerumah masing masing tentunya melalui keputusan Pemkab Sitaro. Untuk masyarakat yang kehilangan tempat tinggal kami sementara berkordinasi dengan beberapa pihak untuk di carikan solusi dan di harapkan masyarakat bersabar untuk menunggu upaya pemerintah,"pungkasnya. (Heriwan)
COMMENTS