Bitung -Pelanggan listrik Subsidi di Kota Bitung siap-siap membayar rekening listrik dengan tarif normal yang sudah di mulai bulan Januari 2022 kemarin .
Meski sudah banyak yang mengetahuinya namun, masih ada warga yang kaget dan mengeluh saat membayar listrik di bulan Januari dan Pebruari mengalami kenaikan hampir 100 persen.
"Saya kaget biasanya membuat Rp 60.000 perbulan namun sudah naik menjadi Rp.120.000 padahal pemakaiannya tidak bertambah " ujar salah pelanggan pasca bayar daya 450 (subsidi) di kecamatan Aertembaga
Hal yang sama pula di ungkapkan beberapa ibu rumah tangga bahwa tidak mengetahui kenaikan tarif listrik di tahun ini .
"Saya juga kaget dan tak jadi membayar listrik di loket karena uang yang saya bawa tidak cukup, biasanya jumlahnya tidak seperti itu bahkan kenaikannya dua kali lipat " kata salah satu ibu rumah tangga di seputaran pasar Winenet kepada media ini Jumat (11/2)2022).
Di ketahui, kenaikan tarif listrik terjadi Ini lantaran PLN melakukan pencabutan status dari DTKS (Daftar Terpadu Kesejahteraan Sosial) menjadi non-subsidi. Sementara Kebijakan berlaku by sistem, sehingga di beberapa daerah tak mengetahui pencabutan subsidi itu dimana, Pelanggan-pelanggan yang sebelumnya termasuk tarif subsidi ada perubahan menjadi tidak subsidi.
Selain itu, untuk pelanggan prabayar setiap membeli pulsa sebelumnya mendapat sekian KWH sekarang hampir setengahnya, akibat pencabutan subsidi di PLN baik daya 450 dan 900.
Terkait hal ini, Kepala Cabang PLN Bitung S. Manurung menjelaskan pihaknya sudah sampaikan ke pelanggan secara door to door via petugas cater sejak bulan September tahun lalu ,bahwa subsidi hanya sampai Desember 2021, dan untuk tahun 2022 ini pembayaran sudah normal kembali.
"Jadi bukan dinaikan tarifnya, tapi subsidinya telah di cabut. Namun, pada Bulan februari 2022 ini kami akan mendata/photo kembali secara langsung bagi rumah pelanggan daya 450 yang layak (tepat sasaran) untuk kembali menerima subsidi listrik dari PLN," papar Manurung.(serdi)
COMMENTS