Manado- Kontribusi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado bagi program pengabdian masyarakat disorot oleh Direktur LSM Peduli Petani Peternak dan Nelayan (P3N) Sulawesi Utara Ir.Julius Jems Tuuk
Sekretaris Komisi IV DPRD Sulut I Utara ini menyebut tiga fungsi penting sebuah civitas akademik Universitas Sam Ratulangi menurutnya memiliki tiga fungsi yaitu Pendidikan, Penelitian dan fungsi Pengabdian Kepada Masyarakat.
” Sebagai anak petani sekaligus Direktur LSM P3N saya merasa kontribusi Unsrat kepada petani, peternak dan nelayan sampai hari ini tidak ada, kalaupun itu ada, tidak dirasakan langsung, kalau cuma KKN cuma beking – beking batas kampung, “tandas Politisi PDIP ini kepada wartawan Rabu (30/3/22).
Lanjut JT sapaan akrabnya, harusnya Unsrat belajar dari Universitas Gajah Mada, misalnya mentake over atau memberi diri melakukan penelitian bagi masyarakat petani yang ada di Modoinding, Passi Timur dan Dumoga yang memiliki masalah tanaman holtikultura contohnya kentang kena busuk buah dan busuk daun, hal tersebut butuh penelitian panjang. Disisi lain ia menyayangkan Unsrat tidak pernah terlibat.
“Sebagai Direktur LSM Peduli Petani Peternak dan Nelayan saya mempertanyakan ada di mana Unsrat ketika masyarakat Modoinding, Passi Timur dan Dumoga
punya masalah besar dengan hasilmpertanian mereka, ” tegasnya.
” Kedepan kami berharap Unsrat dapat melibatkan diri secara nyata sesuai fungsi lembaga ini yaitu lembaga pendidikan, penelitian dan pengabdian untuk membantu dalam menyelesaikan persoalan – petani, misalnya masalah pupuk yang sangat mahal bahkan mencapai 250 ribu per karungnya dan barang ini tidak ada, saya tahu di Unsrat banyak sekali Profesor yang pinter – pinter yang bisa membantu petani yang didukung anggaran besar dari pemerintah untuk pendidikan dan penelitian, ”ujarnya
Meski demikian ia mengakui mungkin saja Unsrat melakukan tiga fungsi tersebut dalam ilmu ekonomi dan sosial namun tidak memiliki dampak langsung kepada masyarakat.
” Kalau bicara ekonomi Unsrat tidak pernah terlibat langsung kok membantu pemerintah desa dalam hal pengelolaan BUMDes yang baik, atau bagaimana melakukan sosialisasi hukum terkait penggunaan dana Desa misalnya, mana yang menjadi hak – hak rakyat, mana yang menjadi kewajiban rakyat dari pemerintah desa yang sampai hari ini juga sebagai anggota DPRD saya melihat terjadi polemik dimana – mana. Unsrat harus melakukan penelitian seperti itu, dimana fungsi inspektorat, dimana fungsi kepolisian dan lain – lain. ” jelas legislator yang dikenal vokal ini.
” Saya berharap sebagai anggota DPRD sekaligus sebagai direktur LSM P3N meminta peran Unsrat itu nyata dalam membantu persoalan. – persoalan kerakyatan, persoalan petani holtikultura termasuk kelangkaan pupuk juga masalah penurunan produksi padi di Dumoga akibat hama karena apa? harga petsisida yang naik gila – gilaan. Petani tidak punya solusi dan ini lonceng kematian bagi petani tetapi Unsrat yang sangat kita harapkan justru tidur, saya berharap dosen kita di Unsrat yang hebat – hebat dapat melihat contoh yang dilakukan Universitas Gajah Mada berbaur dengan petani termasuk mahasiswa Unsrat juga memiliki kualitas yang sangat bagus, ” tandasnya. (**/Oby)
COMMENTS