Manado-Tak seperti di kasus dugaan perselingkuhan part 1 lalu, oknum anggota DPRD Sulut James Arthur Kojongian (JAK), masih aman pada jabatan strategis di Lembaga Legislatif serta DPD I Partai Golkar (PG).
Namun bersamaan viralnya video dugaan penganiayaan dilakukan JAK pada seorang perempuan, baru-baru ini, berakibat fatal pada karier politisi muda ini.
Pasalnya secara resmi JAK dipecat dari jabatan pimpinan Dewan Provinsi (Pimdeprov) dan kepengurusan DPD I PG Sulut.
Wakil Ketua OKK yang juga Jubir PG Sulut Feryando 'Yoyo' Lamaluta SE, mengatakan sebenarnya pergantian JAK ini, bukan semata-mata hanya karena adanya kasus dugaan penganiayaan.
"Sebenarnya sesuai hasil Rapat Pleno PG Sulut yang dipimpin langsung Ibu Ketua (Christiany Paruntu, red) pada 6 Maret lalu, yang menghasilkan 2 putusan. Yaitu pertama reposisi AKD (Alat Kelengkapan Dewan) di DPRD Sulut dan Revitalisasi Kepengurusan DPD I PG Sulut," ungkapnya, Selasa (11/04/2023) malam.
"Dan saat itu telah dimandatkan pada ibu Ketua putusannya adalah mengganti JAK sebagai pimpinan DPRD Sulut dari FPG, dengan mengusulkan tiga nama yaitu Raski Mokodompit, Inggried Sondakh dan Yongki Limen. Sedangkan untuk revitalisasi kepengurusan DPD I yaitu meniadakan jabatan Ketua Harian," terang sosok yang juga lama berkarier sebagai jurnalis ini.
"Sebenarnya tak ada kaitan dengan kasus penganiayaan yang lagi heboh ini, hanya saja kebetulan bersamaan saat sementara proses di DPP terkait hasil rapat pleno lalu, tiba-tiba muncul berita dugaan penganiayaan yang dilakukan JAK," beber Bung Yoyo.
"Jadi pertimbangan masukan masyarakat dan situasi saat ini, membuat ibu Ketua mengusulkan dipercepat prosesnya, karena ini menjadi kewenangan DPP yang memutuskan," jelasnya.
Menurut Bung Yoyo, video viral dugaan penganiayaan yang dilakukan JAK mulai tersebar pada Minggu baru-baru ini.
"Saya bersama pengurus PG Sulut lain termasuk Sekretaris Raski, melakukan komprensi pers pada hari Selasa kemarin, untuk memberikan penjelasan pada masyarakat terkait hal ini," jelas sosok familiar ini.
Lebih jauh diterangkan politisi yang kerap dipercaya sebagai Plh beberapa DPD II ini, saat ini untuk revitalisasi kepengurusan sudah ada putusan DPP yang telah resmi meniadakan jabatan Ketua Harian di DPD I PG Sulut.
"Begitu juga untuk pengganti JAK sebagai Wakil Ketua DPRD Sulut sudah ada surat putusan dari DPP, tapi baru akan diambil oleh sekretaris (Raski Mokodompit) hari ini Jakarta," aku Bung Yoyo.
"Jadi JAK tidak lagi menjabat Wakil Ketua DPRD Sulut dari FPG serta tidak lagi menjadi Pengurus DPD I PG Sulut, tapi tetap menjadi kader partai," sambungnya.
Disingung jika hal ini diputusan ini dipersilakan yang bersangkutan atau pihak-pihak tertentu, Bung Yoyo pun memberikan jawaban diplomatis.
"Dalam politik, jabatan suatu saat nanti pasti tergantikan, tak ada yang kekal," pungkas putra handal Bolmong Raya itu.(ifa)
COMMENTS