Manado-Capaian dan kinerja Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), dalam kurun waktu 10 tahun mengalami kemajuan signifikan.
Fakta tersebut diungkap Wakil Gubernur Sulawesi UtaraUtara, Steven OE Kandouw bahwa pemerintahan Bupati Mitra James Sumendap dan Wakil Bupati Jocke Legi secara rata-rata di atas dari Kabupaten/kota lainnya.
Mengacu UU Otonomi Daerah, yang ibaratnya seperti dua sisi mata uang, apakah dilanjutkan atau likuidasi. Namun Kabupaten Mitra, sebut Kandouw sudah melewati dua kali evaluasi dan evaluasi terakhir setelah 20 tahun, nanti akan dilihat apakah hasil pemekaran ini akan dilanjutkan atau akan dileburkan kembali.
“Ada opsi seperti itu. Tetapi capaian Mitra kalau dilihat dari parameter yang sudah ada, dengan tagline good governance good government yang mencakup partisipatif, di mana peran aktif masyarakat yang terlibat dalam upaya pembangunan. Jujur saya sampaikan kalau Mitra ini, one of the best di Sulut,” puji Kandouw di Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Mitra, Selasa (23/05/2023).
Kandouw mengakui, sudah berkali-kali menghadiri HUT Kabupaten Mitra. Ia melihat kemajuan demi kemajuan telah dibuktikan.
“Saya berkali-kali ditugaskan Pak Gubernur menghadiri HUT Mitra, baru sekarang saya lihat keterlibatan masyarakat. Salut, karena seluruh pengurus masyarakat desa hadir. Dan laporan di provinsi, segala aspek dalam kepemimpinan James Sumendap dan Jocke Legi, sangat mengutamakan kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Demikian juga dari sisi transparansi, dimana resiprositas kerja sama antara lembaga DPRD dan Pemkab Mitra di atas rata-rata. Terbukti, setiap proses dalam perencanaan dan pengawasan sampai evaluasi dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).
“Terima kasih kepada Pemkab Mitra telah memberikan dinamika yang kondusif,” sebutnya.
Dari sisi Akuntabilitas, dengan capaian 8 kali berturut turut WTP, ini suatu hal yang luar biasa. “Saya tahu persis tahun 2006 waktu itu, bagaimana opini yang didapatkan pemerintah sebelumnya. Sekali lagi mewakili Pak Gubernur saya sampaikan salut atas capaian WTP 8 kali,” tukasnya.
Mungkin sebagian orang, sebut Kandouw, berpendapat mudah untuk meraih WTP.
“Tetapi kalau ada di posisi itu akan tahu bagaimana sulitnya meraih WTP. Kadang-kadang walaupun tidak ada niat kalau manajemen pemerintahannya salah, itu sangat ribet dan sukar dicapai. Sekali lagi, saya salut Pak James Sumendap dengan gaya nyentriknya dengan urusan akuntabilitasnya nomor satu di Sulut,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan Kabupaten Mitra, dari sisi efektifitas atau bahasa lainnya output dan outcomenya paralel. “Mitra di atas rata-rata dari kabupaten/kota dengan Universal Coverage yang perlu diberikan apresiasi.
” Semoga saja dengan Universal Coverage Kabupaten Mitra bisa dapat mobil dari BPJS Ketenagakerjaan. Tidak semua daerah punya program. Mitra adalah terbaik. Semoga nanti, program bisa lanjut sampai hari tua,” katanya.
Menariknya, Kandouw menyebutkan jika tidak dibatasi UU, James Sumendap bisa dipilih tiga periode.
“Mestinya Pak James bisa tiga periode. Tapi aturan tidak membolehkan. Pak James adalah profesor pemerintahan,” ungkapnya.
Terkait Good Government di dalamnya ada low enforcement, Kandouw menyampaikan Kabupaten Mitra, pada 10 tahun lalu jauh tertinggal, pendidikan dan kesehatan.
“Fakta empiris, capaian indeks pembangunan manusia, kalau dulu tingkat kemiskinan 14 persen, sekarang tinggal satu digit, untuk mengurangi ini tidak mudah. Di usia 16 tahun ini, di akhir kepemimpinan, saya kasih challenge kepada anggota DPRD dan masyarakat, dengan pembangunan yang on the track ini, apakah akan dihentikan atau lanjutkan,” ungkapnya.
“Kita harus bersatu dan kompak apalagi hadapi tahun politik 2024, riaknya sudah ada. Dalam pemerintahan dan politik di masyarakar jadi panas. Mari bersama-sama kita hadirkan suasana kondusif,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Kandouw bersama Bupati James Sumendap meniup lilin HUT.(*/ifa)
COMMENTS