Bitung - Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri di dampingi Ketua TP PKK Kota Bitung Ny.Rita.Tangkudung Wakil Walikota Hengki Honandar dan Wakil Ketua TP PKK Ny .L.Sondakh menghadiri pesta adat Tulude , Kota Bitung Selasa (06/02/24).
Di ketahui masyarakat Kepulauan Nusa Utara yang meliputi Sangihe, Talaud, dan Sitaro, Sulawesi Utara, punya upacara adat yang disebut tulude. Budaya ini terbawa ke warga Sangihe di perantauan khususnya Kota Bitung .
Sementara Pesta Adat tulude sendiri merupakan acara sakral yang dilakukan sebagai rasa syukur atas segala berkat terhadap Mawu Ruata Ghenggona Langi (Tuhan yang Mahakuasa),di adakan pada penghujung bulan Januari .
Pelaksanaan Adat Tulude ini puncak dari rangkaian Pesta adat digelar di 8 kecamatan di kota Bitung .Tapi dalam pagelaran Kali ini lebih banyak menampilkan seni budaya kesenian seperti masamper pria dan wanita serta Lombah masamper peserta dari kota Bitung dan luar kota Bitung .
Selain itu Tulude 2024 di desain saran akan budaya Nusa Utara tapi sukses menampilkan dan mempublikasi unsur Pariwisata budaya di miliki Kota Bitung
Dengan di pentaskan tarian rebana dari warga muslim kecamatan lembeh Utara, bahkan menariknya Tarian perang yang jarang di pentaskan sempat memukau tamu dan undangan .
Selain itu, ada acara potong kue Tamo oleh pemandu Amos Kakomba dan Timnya merupakan prosesi yang sakral dan di menarik saksikan banyak orang .
Dalam Sambutannya Walikota Bitung Ir.Maurits Mantiri berterimakasih kepada tokoh adat dan seluruh warga Kota Bitung sudah melestarikan budaya ini hingga setiap tahun sudah menjadi agenda tetap salah satu dan ikon Pariwisata Kota Bitung.
" Tulude adalah ciri khas budaya warga Nusa Utara saling menghargai dan tolong menolong tentang tata Krama dan Etika . Olehnya Etika moral perlu di jaga terus" ucapnya .
Kata Maurits, ini bukan hanya 14 Pebruari tapi lebih penting menjaga kerukunan dan kebinaekaan saling bergandeng tangan , sambil menjaga alam sekitar kita dari bencana alam .l
Walikota Maurits berharap masa tenang benar benar tenang jangan buat hiruk pikuk. Selain itu dalam melestarikan etika budaya juga kami menempatkan tokoh agama pada posisi yang sebenarnya dan menghormatinya dengan intensif setiap bulan .
" Tahukah kita kota Bitung masuk di wilayah bencana 5 itu artinya daerah kita rawan bencana alam, artinya kita hidup di kota ini butuh perlindungan Tuhan, dan tanggung jawab Tokoh agama sudah dan terus mereka lakukan untuk perlindungan kita semua " papar Mantiri.
Hadir mewakili Gubernur Sulut Kadis Perkim Alex Watimena Forkompinda ketua IKSAT Bamukis Mukat, Ketua Ormas Nusa Utara Budi Medea pembina Iksat Pdt Tedy Batasina Mantan Walikota Mantan pejabat serta Jajaran pejabat Pemkot Bitung lainya .(serdi)
COMMENTS