Eksepsi Dikesampingkan, DR. Paparang Bilang Majelis Hakim Pakai Kacamata Kuda Dan Akan Banding

Minut,kabarok.com - Eksepsi yang diajukan oleh Penasehat Hukum terhadap perkara Nomor 45/PID/SUS/2024/PN Airmadidi, dikesampingkan oleh Majelis Hakim PN Airmadidi pada Sidang Putusan Sela, Selasa (14)5)2024).

Penasehat Hukum, DR. Santrawan Paparang CS dari terdakwa Ferdynan Bawengan  nyatakan banding terhadap putusan sela ini.

Menurut dia, secara hukum berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2017 Peraturan KPU, disitu ada batas waktu yang sudah ditentukan. 

" Majelis itu kacamata kuda. Dia hanya melihat keberadaan dari KUHAP. Padahal secara hukum tenggang waktunya sudah melebihi. Dasar hukumnya adalah UU Nomor 7 Tahun 2017. Kewenangan setelah penetapan tanggal 20 Maret 2024 secara nasional oleh KPU, itu diberikan kesempatan 3x24 jam untuk pengajuan keberatan. Setelah itu 3x25 jam juga untuk perbaikan." Ujar Paparang kepada sejumlah media sesaat setelah Putusan Sela.

Ada tiga hal penting yang dia katakan menjadi catatan terkait Putusan itu. 

Pertama, adanya pengabaian terhadap UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang batas waktu.

Kedua, majelis hakim hanya melihat dari sisi kacamata kuda KUHAP saja.

Ketiga, telah melampaui batas kewenangan untuk mengadili tersebut yang merupakan kewenangan MK.

Berdasarkan uraian catatan tersebut, pihak Penasehat Hukum nyatakan akan naik banding.

Tak segan dia menyebut, bersama rekannya dia akan mempertimbangkan lagi apakah  akan menyurat langsung meminta pergantian majelis hakim sambil mengkaji hal tersebut.

" Mereka mengakui akan menggunakan UU Nomor 7 Tahun 2017. Tapi mereka menyampingkan fakta penyidikan dan penuntutannya. Ada apa? Kami akan banding." Tegasnya diakhir wawancara. (Eba)