Jelang Masa Tenang Bawaslu Sulut Gelar Sosialisasi dan Apel Siaga

Manado- Bawaslu Sulawesi Utara menggelar sosialisasi dan apel siaga di masa tenang, Sabtu (23/11) di Taman Pasir Putih, Boulevard Manado.

Sosialisasi diawali dengan materi secara panel dari Gakumdu AKBP Nanang Nugroho dan perwakilan BIN Daerah Sulut Kol Kumara Manurung.

AKBP Nanang Nugroho mengimbau, agar pemilih tidak mudah terpengaruh dengan iming-iming atau money politik. Apalagi aturan yang digunakan berbeda dengan pemilu.

“Dalam UU Pemilu hanya pemberi yang akan dijerat hukuman. Namun di UU Pilkada, baik pemberi maupun penerima bisa dipindana. Sanksinya bisa hukuman badan hingga 3 tahun penjara,” tegasnya.

Sementara itu, Perwakilan BIN Kol Kumara Manurung menjelaskan tentang potensi kerawanan selama pilkada.

Menurutnya, potensi konflik sempat terjadi di wilayah Kotamobagu. Namun. Bisa segera diantisipasi aparat TNI-Polri.

“Kerawanan semacam ini sangat sering terjadi. Apalagi jika daerah itu memang sudah ada bibit-bibit konflik sejak lama,” ungkapnya.

Kumara juga meminta masyarakat tidak mudah terpancing dengan berita hoax apalagi informasi yang diterima bersifat memecah belah.

Meski begitu, Kumara optimis pelaksanaan pilkada di Sulut bisa berjalan dengan kondusif.

“Saya yakin masyarakat semakin bijak dalam menghadapi pilkada. Pihak aparat sudah memiliki SOP untuk pengamanan,” jelasnya

Ditempat yang sama, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar apel siaga pengawasan

Apel yang digelar di kawasan Pasir Putih Manado, Sabtu 23 November 2024 malam dipimpin langsung pimpinan Bawaslu Republik Indonesia, Herwyn Malonda.

“Laksanakan tugas pengawasan secara baik dan netral guna menuju Sulut lebih baik,” kata Koordinator Divisi SDM, Organisasi dan Diklat Bawaslu RI dalam arahannya saat memimpin apel.

Dia juga mengingatkan agar pengawas dalam melakukan tugasnya dapat bekerja sama. Termasuk dengan seluruh instansi, karena semuanya memiliki komitmen bersama menyukseskan Pilkada 2024.

Apalagi menurut Dia jika Sulut dikenal sebagai pioner demokrasi. Termasuk soal perbedaan pilihan merupakan hal yang biasa bagi masyarakat Sulut.

“Kekhawatiran karena sebagai salah satu daerah yang tingkat kerawanan tinggi, bahkan peringkat dua di Indonesia tidak terjadi karena dengan kerja sama semua pihak,” tambah Dia.

Dimana Forkopimda yang didalamnya ada TNI dan Polri juga bekerja sama dengan Bawaslu serta berbagai unsur menjaga keamanan maupun ketertiban.

“Bekerja samalah dengan rakyat, karena tugas pengawasan dalam Pilkada kali ini memiliki berbagai dinamika,” tambah Herwyn Malonda.

Kesempatan itu pula Dia bersama Ketua Bawaslu Sulut, Ardiles Mewoh menyerahkan atribut pengawas TPS. Serta pohon integritas yang merupakan imbol kejujuran da  integritas dalam menjalankan tugas pengawasan.

Hadir pula para pimpinan Bawaslu Sulut dan sejumlah jajaran dari Kabupaten/Kota, Panwascam, Pengawas TPS. Selain itu unsur Forkopimda maupun Ketua KPU Sulut, Kenly Poluan bersama sejumlah komisioner.

(**)