Kisah Hutan Bobo Desa Minaesa, Begini Klaim PT. Bayu Laut

Minut,kabarok.com - Klaim kepemilikan lahan oleh PT Bayu Laut terhadap lahan hutan bobo di Desa Minaesa yang menjadi polemik belakangan ini, ternyata didasari dokumen kepemilikan berdasarkan  pembelian yang dilakukan oleh pihak perusahaan kepada masyarakat pada Tahun 1990.

Penegasan ini disampaikan oleh PT Bayu Laut melalui Kuasa Hukum, Martinus Dumumpe SH.

Dia menerangkan, meski telah dilakukan pembayaran pada tahun 1990, pihak perusahaan juga telah membayar ganti rugi pohon kelapa yang ada di lahan tersebut.

" Tahun 1990 PT Bayu Laut membeli lahan itu dari masyarakat. Kemudian, ada warga yang meminta ganti rugi pohon kelapa pada lahan yang sudah dibayarkan. Itu pada tahun 1995 dan dibayar langsung oleh perusahaan," Kata Dumumpe, Rabu (12/3/2025).

Namun begitu kata Dumumpe, sangat disayangkan lahan tersebut menjadi polemik.

Dan yang memprihatinkan menurut dia, ada sekitar 15 warga disitu menuntut atau meminta ganti rugi yang disesuaikan dengan NJOP saat ini.

Sangat disayangkan katanya, apakah perusahaan harus membayar lahan milik kepunyaannya?  

" Apakah harus perusahaan mesti membayar lahan yang notabene adalah kepunyaannya. Ada keanehan disini yang akan menyalahi hukum." Tegasnya.

Kini pihak perusahaan terus melakukan komunikasi dengan masyarakat, juga pemerintah. 

Bahkan, meski ditengah situasi yang bergejolak, pihak perusahaan terus aktif memberikan bantuan sosial kepada masyarakat.

Tak tanggung-tanggung, perusahaan sudah menyediakan kapling  relokasi bagi warga masyarakat.

" Ini tidak dipungut biaya sebagai bentuk kepeduliaan bagi mereka." Ujar Dumumpe.

Sebagai Kuasa Hukum PT Bayu Laut, Dumumpe menghimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan apapun.

" Pihak perusahaan tidak main-main. Jika ada yang menghasut masyarakat, kami akan proses hukum." Tandasnya.

Sekadar diketahui, beberapa waktu sebelum media ini terkonfirmasi dengan PT Bayu Laut, klarifikasi dengan pihak Pemerintah Desa pun dilakukan 

Menurut Hukum Tua Minaesa, lahan bobo yang telah didirikan Gasebo oleh Pemerintah Desa merupakan milik dari warga Desa Minaesa yang dulunya dikenal dengan Desa Talawaan Bajo. 

Terkait pernyataan Hukum Tua tersebut, pihak perusahaan tetap megklaim bahwa objek tersebut merupakan hak milik mereka.

" Perusahaan siap menempuh jalur hukum untuk pembuktian keabsahan kepemilikan lahan itu, jika pendekatan yang kami lakukan terus menemui kendala." Tandas Dumumpe. (EBa)