Disupport Gubernur, Persma 1960 Dikelola Profesional Tanpa APBD dan Gaet Putra Daerah

Manado-Publik sepakbola di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), khususnya di Kota Manado menyambut antusias dengan kembali berkompetisinya Persma 1960 di Liga Indonesia.

Terlebih klub yang kini menjadi kebanggaan warga Bumi Nyiur Melambai ini telah mendapat support penuh dari Gubernur Provinsi Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus SE (YSK).

Kendati mendapat dukungan penuh Gubernur YSK, namun pengelolaan klub ini akan dilakukan secara profesional tanpa ada kaitan dengan anggaran daerah apalagi bersumber dari APBD provinsi.

Penegasan ini diungkap langsung salah satu pengurus Persma 1960, Ismet Sofyan.
Pesepakbola legenda Timnas dan Persija Jakarta ini menegaskan bahwa langkah ini adalah bentuk nyata komitmen untuk membangun kembali kejayaan sepak bola Sulut secara profesional.

‎“Yang pertama saya ucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur dan juga kepada seluruh pengurus serta pelaku sepak bola yang ada di Manado," kata mantan kapten klub Persija Jakarta ini.

"Syukur kita sekarang sudah mulai mengembalikan kejayaan sepak bola khususnya di Kota Manado yang sudah lama tertinggal,” lanjut sosok yang saat aktif bermain sepakbola merupakan wing back handal ini.

Ismed menegaskan, manajemen Persma 1960 akan bekerja tanpa menggunakan dana pemerintah.

‎“Kita tidak menggunakan APBN atau APBD. Semua murni profesional. Jadi kita tidak akan melibatkan anggaran pemerintah daerah. Ini penting supaya klub bisa mandiri dan benar-benar bekerja dengan sistem profesional,” tegasnya.

Dia menilai dukungan penuh dari pemerintah daerah menjadi sinyal positif bahwa olahraga Sulut kini benar-benar diberi ruang untuk berkembang.

‎“Syukur juga Pak Gubernur Yulius Selvanus sangat mensupport dan mendukung penuh, bersama semua elemen. Ini langkah yang baik untuk sepak bola Manado,” kata Ismet pada wartawan, Sabtu (01/11/2025).

‎Lanjutnya kebangkitan ini tidak boleh hanya mengandalkan semangat, tapi harus diikuti dengan sistem yang kuat dan berkelanjutan.

‎“Saya pikir ini saat yang tepat untuk memanfaatkan momentum, terutama bagi putra-putra Manado yang punya potensi, keinginan, dan kemauan untuk menjadi pemain sepak bola profesional," jelas Ismet.

"Karena sejarah sepak bola Manado itu besar dulu kita punya banyak pemain nasional seperti Firman Utina, Francis Wewengkang, Stanley Mamuaya, dan Adrian Rippitoy. Ini harus jadi inspirasi untuk generasi muda,” jelasnya lagi.

Lebih jauh dikatakan Ismet pelaksana seleksi pemain Persma 1960 dalam waktu dekat akan dilakukan, dengan membuka pintu sebesar-besarnya bagi putra daerah untuk ikut.

‎“Pastinya kita akan melakukan seleksi tahap pertama khusus untuk masyarakat Manado. Kita akan buka kesempatan seluas-luasnya, siapa pun yang punya potensi akan kita rekrut. Dan yang terpenting, kita akan mengutamakan pemain-pemain Manado sendiri,” ujarnya.

Menurut Ismet target awal Persma 1960 sudah jelas naik ke Liga 3.

‎“Kami juga tidak menutupi ambisi. Target kita jelas, kita ingin promosi ke Liga 3. Tapi bukan cuma sekadar naik kasta, kita ingin membangun fondasi yang kuat agar tim ini bisa terus berkembang setiap tahun. Kita akan berusaha sekuat tenaga, dengan persiapan matang dan rekrutmen yang selektif,” kata Ismed.

Ismet pun mengajak masyarakat sepakbola Sulut, khusus di Kota Manado untuk kembali mendukung klub kebanggaan mereka.

‎“Saya pribadi, Ismed Sofyan, sangat memohon doa dan dukungan dari masyarakat Manado. Silakan datang ke stadion, dukung kami, beri kritik dan saran untuk kemajuan Persma. Karena kami ingin membangun klub ini bersama-sama dengan masyarakat," tutup Ismet Sofyan.

Sebelumnya Sebelumnya Gubernur YSK mensupport kebangkitan Persma 1960 yang bertekad menghidupkan kembali klub kebanggaan masyarakat Sulut tersebut.

Terkait hal itu Gubernur Yulius Selvanus pun menerima audiensi jajaran pengurus Persma 1960 di Wisma Negara Bumi Beringin, baru-baru ini.

Pada pertemuan itu menjadi momentum awal kebangkitan klub yang sempat vakum bertahun-tahun, sekaligus meneguhkan komitmen pemerintah daerah untuk membina talenta sepak bola lokal.

Gubernur Sulut Yulius Selvanus berharap agar Persma 1960 menjadi pionir dalam kebangkitan sepak bola daerah serta menjadi wadah pembinaan atlet muda yang berkarakter, bermental juara, dan menjunjung tinggi sportivitas.(*/Ifa)