Amurang-Pelaksanaan reses tahap I tahun sidang 2018, telah selesai dilaksanakan personil DPRD Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel). Untuk itu berbagai harapan warga pada realisasi hasil reses pada personil Dekab Minsel.
Seperti diungkapkan Tokoh masyarakat Ventje Umpel yang berharap, reses tak hanya jadi seremonial. Selain itu, aspirasi masyarakat tidak boleh jadi pintu masuk untuk mendapatkan jatah proyek. "Ketulusan wakil rakyat diuji dalam reses. Bagaimanan mereka memperjuangan aspirasi tanpa ada unsur mencari keuntungan pribadi. Anggota dewan yang tidak aspiratif baiknya ditinggalkan pada pemilihan berikut nanti," tegas Umpel.
Ketua Balegda DPRD Minsel Hariyanto Suratinoyo menyebut, hampir semua anggota turun reses, dengan dibekali anggaran sekira Rp3 juta di setiap titik. "Jika turun tiga hari di tiga titik bisa Rp9 juta sudah dengan berbagai potongan. Anggaran diberikan kepada staf bukan kepada kami jadi sudah pasti transparan," aku Suratinoyo.
Lanjutnya, umummnya warga menginginkan adanya pengadaan fasilitas publik, seperti meminta penyediaan jalan setapak dan penerangan jalan. "Ini akan diupayakan pada APBDP. Setelah ini kan rapat pimpinan dulu setelah itu kita bahas," janjinya.
Personil Fraksi Demokrat Johnly Ombeg mengaku permintaan drainase, jembatan hingga pengaspalan jalan dari konstituennya. "Namun ada juga yang mengungkapkan masalah kekurangan obat. Dan itu akan segera ditindaklanjuti," tutupnya.(adm)
Seperti diungkapkan Tokoh masyarakat Ventje Umpel yang berharap, reses tak hanya jadi seremonial. Selain itu, aspirasi masyarakat tidak boleh jadi pintu masuk untuk mendapatkan jatah proyek. "Ketulusan wakil rakyat diuji dalam reses. Bagaimanan mereka memperjuangan aspirasi tanpa ada unsur mencari keuntungan pribadi. Anggota dewan yang tidak aspiratif baiknya ditinggalkan pada pemilihan berikut nanti," tegas Umpel.
Ketua Balegda DPRD Minsel Hariyanto Suratinoyo menyebut, hampir semua anggota turun reses, dengan dibekali anggaran sekira Rp3 juta di setiap titik. "Jika turun tiga hari di tiga titik bisa Rp9 juta sudah dengan berbagai potongan. Anggaran diberikan kepada staf bukan kepada kami jadi sudah pasti transparan," aku Suratinoyo.
Lanjutnya, umummnya warga menginginkan adanya pengadaan fasilitas publik, seperti meminta penyediaan jalan setapak dan penerangan jalan. "Ini akan diupayakan pada APBDP. Setelah ini kan rapat pimpinan dulu setelah itu kita bahas," janjinya.
Personil Fraksi Demokrat Johnly Ombeg mengaku permintaan drainase, jembatan hingga pengaspalan jalan dari konstituennya. "Namun ada juga yang mengungkapkan masalah kekurangan obat. Dan itu akan segera ditindaklanjuti," tutupnya.(adm)
COMMENTS