Tondano-Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE, yang diwakili Penjabat Bupati Minahasa Drs Royke H Mewoh DEA menghadiri Pagelaran tradisi dan religi Jaton melalui Gebyar Ketupat Jaton dan Halal bi Halal Ba'do Ketupat yang diselenggarakan oleh Kerukunan Keluarga Jaton Indonesia (Kodarsus KKJI) di Kampung Jawa Tondano yang juga dicanangkan sebagai Kampung Wisata Budaya pada Sabtu (23/06/2018).
Turut Hadir Ketua KKJI Kordasus Hi Umar Masloman, Mewakili Kapolda Sulut Kompol Darwanto, Dandim 1302 Minahasa Letkon Inf Jubert Nixon Purnama STh, Kajari Minahasa Saptana Setiabudi SH MH, Camat Tondano Utara Johny Tendean AP MAP didampingi SekCam Aldrien Christian SSTP, Ketua KKJI Sulut DR Ismail Maskromo, Imam H Ahmad Kiay Demak, Ketua PHBI Sulut H Syahrul Poli, Ketua BTM H Syam Thayeb, Ketua MUI Kab Min Syamsudin Dali, Ketua KKJI Min H Umar Masloman serta tamu undangan dan masyarakat Kampung Jawa Tondano.
Acara diawali dengan Kalam Ilahi dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Ucapan Selamat datang oleh Ketua Panitia Alfian Kiay Demak dan Pidato Kordasus KKJI Umar W Masloman SH, pencanangan serta penanaman pohon jeruk di halaman Masjid. Gubernur Olly diwakili Pjb Bupati Minahasa menyerahkan bantuan uang sebesar Rp50 juta.
Dalam sambutannya Mewoh menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tradisi tahunan usai lebaran Idul Fitri yg bertujuan sebagai ajang silahturahmi umat Islam. “Selain itu juga kegiatan ini merupakan bentuk pelestarian budaya lokal dan ajang untuk mempromosikan potensi wisata, termasuk wisata kuliner. Dan NKRI sebagai negara yang memiliki berbagai macam kebudayaan dari Sabang sampai Merauke sbg peninggalan nenek moyang yang semestinya diteruskan oleh generasi penerus agar budaya tidak punah,” terangnya.“Keragaman etnik menjadikan Kabupaten Minahasa sarat nilai sarat dengan nilai budaya lokal yang sangat luhur dan tak ternilai harganya. Sayangnya kearifan nilai budaya lokal mulai tergeser oleh transformasi dan peradaban sosial, sehingga lambat laun akan mengalami kepunahan jika tidak sejak dini dilakukan "revitalisasi" terhadap nilai-nilai tradisi yang ada,” jelas Bupati Mewoh, yang pada akhir sambutannya menyampaikan harapan kegiatan Gebyar Ketupat dan kuliner Jaton dapat menjadi media untuk membangun dan memperkokoh hubungan persaudaran antar umat beragama dan masyarakat Minahasa. "Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia pelaksana kegiatan ini dan semoga dapat menjadi nilai ibadah dan hasilnya bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Minahasa,” tutupnya.(mrk)
Turut Hadir Ketua KKJI Kordasus Hi Umar Masloman, Mewakili Kapolda Sulut Kompol Darwanto, Dandim 1302 Minahasa Letkon Inf Jubert Nixon Purnama STh, Kajari Minahasa Saptana Setiabudi SH MH, Camat Tondano Utara Johny Tendean AP MAP didampingi SekCam Aldrien Christian SSTP, Ketua KKJI Sulut DR Ismail Maskromo, Imam H Ahmad Kiay Demak, Ketua PHBI Sulut H Syahrul Poli, Ketua BTM H Syam Thayeb, Ketua MUI Kab Min Syamsudin Dali, Ketua KKJI Min H Umar Masloman serta tamu undangan dan masyarakat Kampung Jawa Tondano.
Acara diawali dengan Kalam Ilahi dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Ucapan Selamat datang oleh Ketua Panitia Alfian Kiay Demak dan Pidato Kordasus KKJI Umar W Masloman SH, pencanangan serta penanaman pohon jeruk di halaman Masjid. Gubernur Olly diwakili Pjb Bupati Minahasa menyerahkan bantuan uang sebesar Rp50 juta.
Dalam sambutannya Mewoh menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tradisi tahunan usai lebaran Idul Fitri yg bertujuan sebagai ajang silahturahmi umat Islam. “Selain itu juga kegiatan ini merupakan bentuk pelestarian budaya lokal dan ajang untuk mempromosikan potensi wisata, termasuk wisata kuliner. Dan NKRI sebagai negara yang memiliki berbagai macam kebudayaan dari Sabang sampai Merauke sbg peninggalan nenek moyang yang semestinya diteruskan oleh generasi penerus agar budaya tidak punah,” terangnya.“Keragaman etnik menjadikan Kabupaten Minahasa sarat nilai sarat dengan nilai budaya lokal yang sangat luhur dan tak ternilai harganya. Sayangnya kearifan nilai budaya lokal mulai tergeser oleh transformasi dan peradaban sosial, sehingga lambat laun akan mengalami kepunahan jika tidak sejak dini dilakukan "revitalisasi" terhadap nilai-nilai tradisi yang ada,” jelas Bupati Mewoh, yang pada akhir sambutannya menyampaikan harapan kegiatan Gebyar Ketupat dan kuliner Jaton dapat menjadi media untuk membangun dan memperkokoh hubungan persaudaran antar umat beragama dan masyarakat Minahasa. "Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia pelaksana kegiatan ini dan semoga dapat menjadi nilai ibadah dan hasilnya bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Minahasa,” tutupnya.(mrk)
COMMENTS