Tondano-Bupati Minahasa Ir Royke R Roring, yang diwakili Sekda Jeffry R Korengkeng, SH,
MSi, bersama Direktur Utama Perusahaan Derah Air Minum Minahasa Arnold
Winowatan SH, menghadiri Lokakarya Peminatan Pelaksanaan Program Hibah Air
Minum Perkotaan tahun 2019, Kamis (1/10/2018) di Jakarta.
Sekda Jeffry Korengkeng mengatakan program hibah ini
sangat -sangat bermanfaat bagi kabupaten/kota karena anggaran hibah yg
dianggarkan melalui APBD, setelah selesai pelaksanaan dana tersebut akan dikembalikan
oleh pemerintah pusat.“Program ini juga bertujuan meningkatkan cakupan
pelayanan air minum perpipaan yang diprioritaskan bagi masyarakat
berpenghasilan rendah (MPR) dalam rangka meningkatkan derajat kualitas
kesehatan masyarakat,” kata Korengkeng, sambil mencontohkan di beberapa daerah
di indonesia telah berhasil dilaksanakan misalnya Kota Bandung yang telah
berhasil memasang SR atau sambungan rumah sebanyak 15.000.“Untuk Kabupaten
Minahasa data PDAM Minahasa per Oktober 2018 untuk Sambungan rumah telah
mencapai 11.000 lebih sambungan,” tambah Dirut PDAM Arnold Winowatan.
Sebelumnya kegiatan diawali laporan ketua panitia
Ketua CPMU Program Hibah Air Minum dan Sanitasi Dirjen Cipta Karya, dilanjutkan
arahan dari Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI Astera Primanto
Bhakti, dan dilanjutkan sambutan menteri PUPR sekaligus membuka secara resmi
kegiatan lokakarya yang diwakili oleh Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian
PUPR Bpk.DR. Ir. Danis H. Sumandilaga, M.Eng.SC.
Dikatakan Sumandilaga, program hibah air minum
perkotaan merupakan pemberian hibah dari pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah mengacu pada kinerja yang terukur dan investasi yg direalisasikan oleh
pemerintah daerah melalui penyertaan modal PDAM.“Menurut sumber The Global
Competitive rlReport, Index daya saing Pembangunan Infrastruktur Indonesia
mengalami peningkatan yang siginifikan, sebagaimana data pada tahun 2017-2018
berada di urutan ke-52 dari posisi sebelumnya di periode 2015-2016 yang masih
berada di posisi 62,” paparnya.
Lebih lanjut dikatakan, untuk proyeksi penduduk
indonesia sampai pada tahun 2035 sebesar 66.6 persen masyarakat tinggal di
perkotaan.“Ini berimplikasi pada ketersediaannya infrastruktur khususnya air
minum perkotaan,” ungkap Sumandilaga.(mrk)
COMMENTS