Manado-Rapat Kerja (Raker) Dinas Perkebunan se-Sulut digelar di Sintesa Peninsula Hotel Manado, Kamis (31/01/2019). Kegiatan yang digelar Dinas Perkebunan Pemprov Sulut dengan mengusung tema Kerja Bersama, Bersama Kerja ini dibuka langsung Sekretaris Provinsi Sulut Edwin Silangen SE MS, dengan didampingi Kadis Perkebunan Sulut Ir Refly Ngantung.
Pada kesempatan ini Sekprov Edwin Silangen mensupport agar semua Dinas Perkebunan di Sulut dapat memacu diri untuk meningkatkan produksi komoditi adalan Nyiur Melambai. “Produktivitas komoditi seperti pala yang mampu mengharumkan Sulut, perlu diikuti komoditas unggulan lainnya, sehingga perlu ada peningkatan produk komoditi lainnya yang bisa diekspor. Ini menjadi kerja bersama seluruh elemen sektor perkebunan, baik provinsi maupun kabupaten/kota di Sulut,” kata Sekprov Silangen saat membuka kegiatan tersebut.
Bahkan, Sekprov Silangen berharap pada tahun 2019, Sulut bisa mengembalikan kejayaan komoditi unggulan yang bisa diekspor ke luar negeri. “Hal ini bisa terwujud bilamana antar instansi perkebunan memiliki komitmen bersama untuk mewujudkan harapan itu. Kita sudah bentuk tim koordinasi peningkatan ekspor Sulut. Dan semua intansi teknis terkait, para akademisi, pelaku usaha untuk bisa duduk bersama membahas, sehingga kita berkoordinasi, memonitor apa saja yang menjadi kelemahan kita,” terang Sekprov Silangen.
Dia juga memberi apresiasi terkait kinerja Dinas Perkebunan Sulut yang terus bekerja keras memberi sumbangsih bagi pertumbuhan ekonomi daerah. “Pertumbuhan Ekonomi Sulut hingga saat ini masih stabil. Pada triwulan III 2018, kita berada pada posisi 6,12 persen. Lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini juga merupakan kontribusi dari tanaman perkebunan. Kita harapkan, kedepan hal ini tetap dipertahankan,” jelas Sekprov Silangen.
Kepala Dinas Perkebunan Sulut Refly Ngantung optimis komoditi andalan Sulut yang sempat berjaya dapat dikembalikan. Guna mencapai harapan ini, dia mengakui dibutuhkan kerjasama antara Pemprov Sulut dengan kabupaten/kota. “Kerja bersama, bersama bekerja. Kita tidak bisa kerja sendiri-sendiri. Karena kita memiliki komoditi ekspor. Sinergitas yang paling utama adalah langkah yang paling strategis,” ujar Kadis Ngantung.
Selain itu, pihaknya akan terus melakukan evaluasi terkait kendala yang terjadi pada tahun 2018. “Tadi pak Sekprov sudah mengatakan bagaimana kita membuat roadmap rencana kerja di tahun ini, sehingga permasalahan tahun lalu bisa diminimalisir. Sementara tahun 2020 pada politik anggaran, kita persiapkan sedini dan sebaik mungkin,” pungkas birokrat handal ini.(ifa)
Pada kesempatan ini Sekprov Edwin Silangen mensupport agar semua Dinas Perkebunan di Sulut dapat memacu diri untuk meningkatkan produksi komoditi adalan Nyiur Melambai. “Produktivitas komoditi seperti pala yang mampu mengharumkan Sulut, perlu diikuti komoditas unggulan lainnya, sehingga perlu ada peningkatan produk komoditi lainnya yang bisa diekspor. Ini menjadi kerja bersama seluruh elemen sektor perkebunan, baik provinsi maupun kabupaten/kota di Sulut,” kata Sekprov Silangen saat membuka kegiatan tersebut.
Bahkan, Sekprov Silangen berharap pada tahun 2019, Sulut bisa mengembalikan kejayaan komoditi unggulan yang bisa diekspor ke luar negeri. “Hal ini bisa terwujud bilamana antar instansi perkebunan memiliki komitmen bersama untuk mewujudkan harapan itu. Kita sudah bentuk tim koordinasi peningkatan ekspor Sulut. Dan semua intansi teknis terkait, para akademisi, pelaku usaha untuk bisa duduk bersama membahas, sehingga kita berkoordinasi, memonitor apa saja yang menjadi kelemahan kita,” terang Sekprov Silangen.
Dia juga memberi apresiasi terkait kinerja Dinas Perkebunan Sulut yang terus bekerja keras memberi sumbangsih bagi pertumbuhan ekonomi daerah. “Pertumbuhan Ekonomi Sulut hingga saat ini masih stabil. Pada triwulan III 2018, kita berada pada posisi 6,12 persen. Lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini juga merupakan kontribusi dari tanaman perkebunan. Kita harapkan, kedepan hal ini tetap dipertahankan,” jelas Sekprov Silangen.
Kepala Dinas Perkebunan Sulut Refly Ngantung optimis komoditi andalan Sulut yang sempat berjaya dapat dikembalikan. Guna mencapai harapan ini, dia mengakui dibutuhkan kerjasama antara Pemprov Sulut dengan kabupaten/kota. “Kerja bersama, bersama bekerja. Kita tidak bisa kerja sendiri-sendiri. Karena kita memiliki komoditi ekspor. Sinergitas yang paling utama adalah langkah yang paling strategis,” ujar Kadis Ngantung.
Selain itu, pihaknya akan terus melakukan evaluasi terkait kendala yang terjadi pada tahun 2018. “Tadi pak Sekprov sudah mengatakan bagaimana kita membuat roadmap rencana kerja di tahun ini, sehingga permasalahan tahun lalu bisa diminimalisir. Sementara tahun 2020 pada politik anggaran, kita persiapkan sedini dan sebaik mungkin,” pungkas birokrat handal ini.(ifa)
COMMENTS