Ratahan-Kabar atau isu yang berhembus bahwah Wakil Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) Jesaja Legi ‘diterlantarkan’ panitia saat menghadiri Rapat Paripurna HUT ke 16 Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) di Kantor DPRD Minsel, Senin (28/01/2019), langsunhg dibantah yang bersangkutan.
Dikatakannya, dirinya saat itu sudah disambut oleh panitia, namun memang belum masuk karena kebetulan menunggu sang isteri yang sedang menggunakan rest room (kamar kecil).
“Saya duduk di depan itu bukan karena tidak ada penyambutan, apalagi ditelantarkan. Itu karena menunggu isteri yang lagi ke rest room, kan tidak enak dilihat orang kalau saya masuk sendiri-sendiri,” ungkap Wabup Legi.
Terkait hal ini, dirinya menyayangkan adanya pemberitaan terkait hal tersebut, tanpa terlebih dahulu melakukan konfirmasi ke dirinya secara langsung. “Ini semua karena miss komunikasi, kalau mereka konfirmasi ke saya, kan pasti dijelaskan. Makanya saya kaget waktu tahu ada pemberitaan saya ditelantarkan,” keluhnya.
Lanjutnya, kalau di Mitra hal seperti ini tidak mungkin terjadi, karena jajaran Pemkab, pers Mitra, bahkan masyarakat, sudah sangat mengenal pribadinya yang sederhana.
“Ini juga karena mereka belum mengenal karakter saya. Jadi ketika lihat saya duduk di depan langsung salah mengambil kesimpulan. Padahal saya memang seperti itu, walau pakai pakaian dinas saya tetap seperti itu, itu bawaan karakter saya. Makanya sangat disayangkan ketika ada pemberitaan seperti ini dari pers yang hadir di sana,” urai Wabup Legi.(mrk)
Dikatakannya, dirinya saat itu sudah disambut oleh panitia, namun memang belum masuk karena kebetulan menunggu sang isteri yang sedang menggunakan rest room (kamar kecil).
“Saya duduk di depan itu bukan karena tidak ada penyambutan, apalagi ditelantarkan. Itu karena menunggu isteri yang lagi ke rest room, kan tidak enak dilihat orang kalau saya masuk sendiri-sendiri,” ungkap Wabup Legi.
Terkait hal ini, dirinya menyayangkan adanya pemberitaan terkait hal tersebut, tanpa terlebih dahulu melakukan konfirmasi ke dirinya secara langsung. “Ini semua karena miss komunikasi, kalau mereka konfirmasi ke saya, kan pasti dijelaskan. Makanya saya kaget waktu tahu ada pemberitaan saya ditelantarkan,” keluhnya.
Lanjutnya, kalau di Mitra hal seperti ini tidak mungkin terjadi, karena jajaran Pemkab, pers Mitra, bahkan masyarakat, sudah sangat mengenal pribadinya yang sederhana.
“Ini juga karena mereka belum mengenal karakter saya. Jadi ketika lihat saya duduk di depan langsung salah mengambil kesimpulan. Padahal saya memang seperti itu, walau pakai pakaian dinas saya tetap seperti itu, itu bawaan karakter saya. Makanya sangat disayangkan ketika ada pemberitaan seperti ini dari pers yang hadir di sana,” urai Wabup Legi.(mrk)
COMMENTS