Manado-Kendati baru resmi dipanggil 117 nama debitur dari kalangan ASN Lingkup Pemkab Bolmong, namun dari kabar yang kami peroleh sudah mencapai 600-an ASN yang kredit bermasalah di Bank Sulut-Gorontalo (BSG). Hal ini jelas sangat merugikan bagi ASN bersangkutan, hingga secara keseluruhan dapat mengganggu pada pelayanan publik di pemerintahan yang dipimpin Bupati Dra Yasti Soepredjo-Mokoagow tersebut.
Pihak BSG yang coba dikonfirmasi soal kabar sudah 600-an ASN di Lingkup Pemkab Bolmong yang kredit macet, kendati tak membantah, namun juga tak memberikan jawaban pasti. “Pada pengumuman pertama Kamis lalu ada 17 nama ASN dan 100 nama ASN di pengumuman ke dua Senin hari ini,” aku Komisaris Utama BSG Sanny Parengkuan.
Sementara itu Pengamat Perekonomian Sulut Robert Winerungan menilai hal ini akan sangat berimbas pada pelayanan publik di Pemkab Bolmong. “600-an ASN itu jumlahnya sangat banyak, dengan beban hutang dan psikologis karena namanya sudah diumumkan terlilit hutang ke publik, membuat para ASN sulit berkonsentrasi kerja, belum lagi jika nantinya sampai diproses hukum pasti pekerjaan terbengkalai. Imbasnya pelayanan publik terganggu, dan masyarakat yang harus menanggungnya,” terang Winerungan.
Selain itu kata sosok akademisi ini kerugian sangat besar juga akan menimpa para ASN yang kredit macet adalah kena BI Checking.“Para ASN ini akan kena BI Checking yang membuat mereka tak bisa lagi mengambil kredit di bank mana pun, karena sudah diblacklist. Ini suatu kerugian bagi ASN yang disaat membutuhkan dana untuk kebutuhan, namun tak dapat lagi mendapat pinjaman,” jelas Winerungan, yang menilai imbas dari kisruh pemindahan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Pemkab Bolmong dari BSG ke bank BUMN BNI dapat merugikan ASN serta warga Bolmong.
Adapun hingga Senin (11/02/2019) kemarin, dengan sangat terpaksa managemen BSG telah mengumuman pemanggilan pada 100 debitur ASN Pemkab Bolmong yang kredit macet. Dengan demikian total sudah 117 ASN Pemkab Bolmong yang dipanggil untuk menyelesaikan hutangnya di Torang pe Bank, sebab sebelumnya Kamis (07/02/2019) lalu, 17 nama sudah dipanggil lebih dulu.(ifa)
COMMENTS