Manado-Imbas dari pemindahan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) membuat pihak BNI semakin tersudutkan. Setelah pernyataan keras dari Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE yang menyebutkan bank BUMN itu merusak tatanan perekonomian di Sulut, kali ini digoyang aksi demo spontanitas. Adalah pemuda Pancasila Sulut yang melakukan aksi demo damai di depan Kantor Wilayah BNI Manado, yang berada di Jalan Datulolong Lasut pusat Kota Manado, Jumat (08/02/2019) tadi siang.
Aksi demo berlangsung sekitar 1 jam di depan kantor wilayah BNI, dengan mendapat pengawalan ketat dari puluhan aparat Kepolisian Polresta Manado. Para pendemo pun bergantian berorasi untuk menyampaikan tiga poin utama.
"Kami minta BNI harus transparan dalam penggunaan dana CSR, sebab dari informasi yang kami dapat dari media belum ada dana CSR yang disalurkan di Sulut, bandingkan dengan Bank Sulut yang selama ini CSR-nya banyak membantu untuk rakyat Sulut, baik sektor pendidikan, keagamaan hingga kegiatan-kegiatan lain," ungkap personil Pemuda Pancasila Decky Maskikit.
"Poin kedua yaitu BNI selaku bank BUMN adalah bank yang besar, tidak seharusnya mengambil nasabah Bank Sulut yang hanya bank BUMD. Karena Bank Sulut itu hanya bank kecil jika dibandingkan dengan BNI, kalau seperti ini terus terjadi bisa membahayakan Bank Sulut," jelasnya lagi.
"Dan poin ketiga kami meminta agar BNI lebih beretika moral dalam melakukan aktivitas, jangan karena sembarang mengambil nasabah bank di daerah," pungkas Maskikit yang didampingi pentolan Pemuda Pancasila Sulut lainnya Jhon Pade.
Para petinggi BNI pun menerima para pendemo dengan mengajak melakukan dialog di salah satu ruangan di lantai 6 kantor tersebut. Dipimpin Kepala Jaringan dan Layanan di Kanwil BNI Manado Ferry Sinaga, pihak BNI pun memberikan tanggapan soal pernyataan para pendemo.
"Sejak tahun 80-an BNI sudah terlibat dengan bantuan di sektor pendidikan. Dan ini membuat kami sangat identik dengan bantuan pendidikan, yang telah kami lakukan di semua daerah tanah air, termasuk di Manado," jelas Sinaga. "Begitu juga dengan bantuan untuk rumah ibadah juga kami berikan," terangnya lagi.
Terkait hubungan dengan BNI dengan Bank Sulut-Go, menurutnya hingga saat ini sangat baik. "Kami bersama pimpinan Bank Sulut tetap baik, masih telpon-telponan dan ketemu-ketemuan, dan sampai saat ini masih tetap baik," terangnya.
Hanya saja soal pemotongan kreditur ASN Bolmong tak bisa dilakukan pihak BNI secara langsung dan sepihak. "Itu melanggar aturan," tambahnya.
Lebih jauh dijelaskan pihak BNI sangat care dengan BSG, ini dibuktikan dengan beberapa kali petinggi dari BNI pusat datang ke Manado, sehubungan masalah BSG. Pun lanjutnya telah dilakukan konsultasi dengan pihak kejaksaan dalam menyelesaikan kredit macet di BSG. "Jalan keluarnya dengan kreditur memberikan surat kuasa ke BNI untuk melakukan pemotongan kredit hingga selesai. Dan itu akan mulai dilakukan pada Senin pekan depan di Kantor Cabang Bolmong," tuturnya.
Pihak BNI juga membantah keras jika dikatakan tidak beretika moral dalam mendapatkan nasabah. "Jika ada nasabah yang ingin menabung masa kami harus menolak," terangnya. "Lagi pula beberapa petinggi bank Sulut merupakan senior kami, jadi jika kami berbuat salah akan ditegur. Begitu pun OJK akan menegur kami jika menyalahi aturan," jelas Sinaga, yang didampingi beberapa petinggi BNI Wilayah Manado pada pertemuan tersebut.
Lebih jauh dijelaskan, intinya pihak BNI dengan BSG berhubungan baik hingga saat ini, karena bank BUMN dengan bank BUMD BSG adalah saudara."intinya BNI dan Bank Sulut adalah saudara yang punya tekad yang sama bersama memajukan bangsa. Mari kita doakan bersama untuk kemajuan Kota Manado," pungkas Sinaga.
Usai dialog yang berlangsung sekira 45 menit, akhirnya pihak BNI dengan para pendemo mengakhiri dialog, dilanjutkan makan siang dan foto bersama.(ifa)
Aksi demo berlangsung sekitar 1 jam di depan kantor wilayah BNI, dengan mendapat pengawalan ketat dari puluhan aparat Kepolisian Polresta Manado. Para pendemo pun bergantian berorasi untuk menyampaikan tiga poin utama.
"Kami minta BNI harus transparan dalam penggunaan dana CSR, sebab dari informasi yang kami dapat dari media belum ada dana CSR yang disalurkan di Sulut, bandingkan dengan Bank Sulut yang selama ini CSR-nya banyak membantu untuk rakyat Sulut, baik sektor pendidikan, keagamaan hingga kegiatan-kegiatan lain," ungkap personil Pemuda Pancasila Decky Maskikit.
"Poin kedua yaitu BNI selaku bank BUMN adalah bank yang besar, tidak seharusnya mengambil nasabah Bank Sulut yang hanya bank BUMD. Karena Bank Sulut itu hanya bank kecil jika dibandingkan dengan BNI, kalau seperti ini terus terjadi bisa membahayakan Bank Sulut," jelasnya lagi.
"Dan poin ketiga kami meminta agar BNI lebih beretika moral dalam melakukan aktivitas, jangan karena sembarang mengambil nasabah bank di daerah," pungkas Maskikit yang didampingi pentolan Pemuda Pancasila Sulut lainnya Jhon Pade.
Para petinggi BNI pun menerima para pendemo dengan mengajak melakukan dialog di salah satu ruangan di lantai 6 kantor tersebut. Dipimpin Kepala Jaringan dan Layanan di Kanwil BNI Manado Ferry Sinaga, pihak BNI pun memberikan tanggapan soal pernyataan para pendemo.
"Sejak tahun 80-an BNI sudah terlibat dengan bantuan di sektor pendidikan. Dan ini membuat kami sangat identik dengan bantuan pendidikan, yang telah kami lakukan di semua daerah tanah air, termasuk di Manado," jelas Sinaga. "Begitu juga dengan bantuan untuk rumah ibadah juga kami berikan," terangnya lagi.
Terkait hubungan dengan BNI dengan Bank Sulut-Go, menurutnya hingga saat ini sangat baik. "Kami bersama pimpinan Bank Sulut tetap baik, masih telpon-telponan dan ketemu-ketemuan, dan sampai saat ini masih tetap baik," terangnya.
Hanya saja soal pemotongan kreditur ASN Bolmong tak bisa dilakukan pihak BNI secara langsung dan sepihak. "Itu melanggar aturan," tambahnya.
Lebih jauh dijelaskan pihak BNI sangat care dengan BSG, ini dibuktikan dengan beberapa kali petinggi dari BNI pusat datang ke Manado, sehubungan masalah BSG. Pun lanjutnya telah dilakukan konsultasi dengan pihak kejaksaan dalam menyelesaikan kredit macet di BSG. "Jalan keluarnya dengan kreditur memberikan surat kuasa ke BNI untuk melakukan pemotongan kredit hingga selesai. Dan itu akan mulai dilakukan pada Senin pekan depan di Kantor Cabang Bolmong," tuturnya.
Pihak BNI juga membantah keras jika dikatakan tidak beretika moral dalam mendapatkan nasabah. "Jika ada nasabah yang ingin menabung masa kami harus menolak," terangnya. "Lagi pula beberapa petinggi bank Sulut merupakan senior kami, jadi jika kami berbuat salah akan ditegur. Begitu pun OJK akan menegur kami jika menyalahi aturan," jelas Sinaga, yang didampingi beberapa petinggi BNI Wilayah Manado pada pertemuan tersebut.
Lebih jauh dijelaskan, intinya pihak BNI dengan BSG berhubungan baik hingga saat ini, karena bank BUMN dengan bank BUMD BSG adalah saudara."intinya BNI dan Bank Sulut adalah saudara yang punya tekad yang sama bersama memajukan bangsa. Mari kita doakan bersama untuk kemajuan Kota Manado," pungkas Sinaga.
Usai dialog yang berlangsung sekira 45 menit, akhirnya pihak BNI dengan para pendemo mengakhiri dialog, dilanjutkan makan siang dan foto bersama.(ifa)
COMMENTS