Ratahan–Awan duka menyelimuti Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) pada Minggu 903/02/2019) sero ini. Ini karena kabar duka yang sangat mengejutkan datang dari Ketua DPRD Mitra Drs Tavif Watuseke yang meninggal dunia diduga akibat serangan jantung.
Kabar berpulangnya Tavif Watuseke ini sontak membuat heboh warga Mitra, terlebih saat beberapa desa tengah merayakan hari raya, baik HUT desa atapun perayaan kunci taon.
Termasuk Bupati Mitra James Sumendap SH (JS) merasa terkejut dan tak percaya sahabatnya sesama politisi PDI-Perjuangan itu telah meninggal dunia.
Sesaat setelah mendengar kabar meninggalnya Tavif, Bupati JS didampingi istri tercinta Djein Leonora Rende SE Ak (DLR), serta Wabup Drs Joke Legi dengan jajaran Pemkab, langsung bergegas mendatangi RS Budi Setia Langowan, tempat almarhum dirujuk pasca dirinya tidak sadarkan diri.
Saat tiba di UGD . Bupati JS langsung melihat sekaligus memanjatkan doa di depan jasad almarhum yang sudah terbujur kaku.
Suasana haru pecah saat istri almarhum tiba di ruang tersebut, dan langsung menangis histeris ketika melihat suami tercintanya sudah meninggal.
Di tengah rasa duka yang mendalam, Bupati JS dan Wabup Legi memberikan penguatan dan penghiburan.
“Saya tidak merduga Jika almarmuh akan pergi secepat itu, terlebih dirinya sempat bercanda dengan saya lewat telephon genggam. Saya kaget mendengar berita kepergian beliau,” kata Bupati JS.
”Atas nama Pemerintah Kabupaten Minahasa Saya Bupati beserta Wakil Bupati dan Jajaran merasakan kehilangan akan kepergian sosok beliau yang sangat bersahabat semoga Keluarga dikuatkan,” ujarnya lagi.
Memang jadwal dan agenda kerja dari pemimpin DPRD Mitra ini di hari Minggu ini, sebelum dirinya meninggal, dimulai pagi harinya sempat memimpin ibadah Minggu di sala satu Jemaat di Kecamatan Ratatok.
Dan pada siang hari berkerinduan bersama dengan jajaran Pemkab Mitra untuk menghadiri sejumlah kegiatan, namun takdir berkata lain saat hendak menuju ke Desa Wongkai, di tengah perjalanan dirinya diduga mengalami serangan jantung, hingga tak sadarkan diri.
Melihat kondisi yang dialami almarhum, sang supir pribadi korban Arnold, langsung membawa ke RS Budi Setia Langowan dan berniat melakukan langkah pertolongan, namun niat tersebut tidak bisa membatu karena akhirnya Tavif Watuseke menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 54 tahun.(mrk)
COMMENTS