Manado-Sebagian besar peserta Konferensi Gereja dan Masyarakat (KGM) ke X-PGI sangat antusias mengikuti pelaksanaan Talk Show yang digagas Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) Sulut yang digelar di Sutanraja Hotel Minut, Kamis (29/03) malam.
Satu kalimat yang merupakan pesan positif dari kegiatan ini adalah mencuatnya pesan Pemilu Rukun yang lantang diserukan para peserta.
Salah satu pandangan menarik mencuat dari Ketua FKUB Sulut Pdt Lucky Rumopa MTh.
Figur yang kerap mengeluar pernyataan ‘kontroversi’ ini mengatakan bahwa kondisi saat ini menandakan ada hal yang mengancam sehingga pesan-pesan rukun dan damai harus terus diserukan
"Ada apa? Apa tidak rukun, tidak damai?" tegas Pdt Rumopa saat mengungkapkan pandangannya pada Talk Show tersebut .
Menurutnya jelang Pemilu 2019 ini, memang tensi agak naik, ia mengungkap fakta penelitian yaitu pengguna ponsel pintar 46.8 persen mampu menyerap berita di dunia maya, tapi tidak mampu melihat berita itu benar atau tidak. Ini yang jadi tantangan
Pdt Lucky menungkapkan, ketika FKUB ketemu presiden Jokowi beberapa waktu lalu, gereja dinilai menjadi organisasi terdepan menyuarakan, melaksanakan pemilu rukun dan damai.
Mewujudkan itu bagian dari warga gereja yang beriman, bertakwa, berahlak menunjukkan nikai poisitif, termasuk partisipasi masyarakat mengambil bagian dalam pemilu, tanpa golput
Kondisi aman damai juga tergantung pemerintah yang pro aktif, syukur kata Pdt Lucky pemerintah Sulut demikian.
Sulut diberi penghargaan daerah paling tinggi toleransi, dua kota masuk dalam daftaf teratas yakni Manado dan Tomohon.
Tapi jangan sampai dininabobokan dengan kondisi ini. Ada peringatan fenomena di dunia, ketika sebuah Masjid di Selandia Baru, umatnya yang sedang beribadah diberondong senjata
"Kita dituntut tetap waspada, jangan kelihatannya aman dan damai, dan akhienya lengah," kata sosok yang juga Staf Khusus Gubernur Sulut itu.
Upaya mempertahankan kerukunan terus dilakukan FKUB, mempertahankan kerukunan sangat sulit, malah lebih berat ketimbang menciptakan kerukunan
"Kami imbau maka marilah bersama gereja dan agama terus menurus disampaikan pesan damai agar pemilu aman dan damai," tutup sosok yang namanya mencuat sebagai salah satu calon kuat Calon Walikota di Pilwako Manado 2020 nanti.(ifa)
Satu kalimat yang merupakan pesan positif dari kegiatan ini adalah mencuatnya pesan Pemilu Rukun yang lantang diserukan para peserta.
Salah satu pandangan menarik mencuat dari Ketua FKUB Sulut Pdt Lucky Rumopa MTh.
Figur yang kerap mengeluar pernyataan ‘kontroversi’ ini mengatakan bahwa kondisi saat ini menandakan ada hal yang mengancam sehingga pesan-pesan rukun dan damai harus terus diserukan
"Ada apa? Apa tidak rukun, tidak damai?" tegas Pdt Rumopa saat mengungkapkan pandangannya pada Talk Show tersebut .
Menurutnya jelang Pemilu 2019 ini, memang tensi agak naik, ia mengungkap fakta penelitian yaitu pengguna ponsel pintar 46.8 persen mampu menyerap berita di dunia maya, tapi tidak mampu melihat berita itu benar atau tidak. Ini yang jadi tantangan
Pdt Lucky menungkapkan, ketika FKUB ketemu presiden Jokowi beberapa waktu lalu, gereja dinilai menjadi organisasi terdepan menyuarakan, melaksanakan pemilu rukun dan damai.
Mewujudkan itu bagian dari warga gereja yang beriman, bertakwa, berahlak menunjukkan nikai poisitif, termasuk partisipasi masyarakat mengambil bagian dalam pemilu, tanpa golput
Kondisi aman damai juga tergantung pemerintah yang pro aktif, syukur kata Pdt Lucky pemerintah Sulut demikian.
Sulut diberi penghargaan daerah paling tinggi toleransi, dua kota masuk dalam daftaf teratas yakni Manado dan Tomohon.
Tapi jangan sampai dininabobokan dengan kondisi ini. Ada peringatan fenomena di dunia, ketika sebuah Masjid di Selandia Baru, umatnya yang sedang beribadah diberondong senjata
"Kita dituntut tetap waspada, jangan kelihatannya aman dan damai, dan akhienya lengah," kata sosok yang juga Staf Khusus Gubernur Sulut itu.
Upaya mempertahankan kerukunan terus dilakukan FKUB, mempertahankan kerukunan sangat sulit, malah lebih berat ketimbang menciptakan kerukunan
"Kami imbau maka marilah bersama gereja dan agama terus menurus disampaikan pesan damai agar pemilu aman dan damai," tutup sosok yang namanya mencuat sebagai salah satu calon kuat Calon Walikota di Pilwako Manado 2020 nanti.(ifa)
COMMENTS