Manado-Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey SE merasa sangat prihatin dengan bencana longsornya lubang tambang di Desa Bakan Bolmong, yang mengakibatkan korban jiwa sejumlah penambang.
Sebagai wujud kepedulian dan rasa duka pada para korban, Pemprov Sulut akan memberikan santunan bagi para korban.
"Akan diberi santunan pada tiap korban, tapi masih dihitung berapa per korban," ungkap Gubernur Olly Dondokambey saat diwawancarai di lobi kantor Gubernur, Senin (04/03/2019).
Lanjut Gubernur Olly dirinya sangat prihatin dengan apa yang menimpa para korban.
"Sebenarnya masyarakat para penambang juga mengetahui bahwa areal tempat terjadinya bencana sudah masuk pada wilayah kontrak karya dari perusahaan tambang PT JRBGM (JResources Bakan Gold Mining Bolaang Mongondow,red), tapi masih saja ada aktivitas penambangan rakyat," jelas Gubernur Olly.
"Perlu dicatat bagi kami segala kekayaan hasil bumi adalah milik rakyat. Dan terbukti banyak izin-izin pertambangan yang telah kadaluarsa telah dicabut untuk diberdayakan untuk kepentingan masyarakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku," jelas Gubenur Olly lagi.
Lanjutnya, hingga saat dirinya terus memantau perkembangan dari Desa Bakan, melalui sejumlah tim yang telah diturunkan pasca kejadian.
"Tim bantuan dari Pemprov yaitu BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah,red), tim kesehatan Dinkes Sulut, Dinas Sosial hingga tim dari dinas ESDM, dan koordinasi serta informasi terus dilaporkan pada kami setiap saat," pungkas Gubernur Olly.
Ada pun dari informasi hingga Senin ini sudah 8 korban jiwa yang melayang, dan puluhan penambang masih tertimbun hingga pencarian masih terus dilakukan pihak terkait.(ifa)
Sebagai wujud kepedulian dan rasa duka pada para korban, Pemprov Sulut akan memberikan santunan bagi para korban.
"Akan diberi santunan pada tiap korban, tapi masih dihitung berapa per korban," ungkap Gubernur Olly Dondokambey saat diwawancarai di lobi kantor Gubernur, Senin (04/03/2019).
Lanjut Gubernur Olly dirinya sangat prihatin dengan apa yang menimpa para korban.
"Sebenarnya masyarakat para penambang juga mengetahui bahwa areal tempat terjadinya bencana sudah masuk pada wilayah kontrak karya dari perusahaan tambang PT JRBGM (JResources Bakan Gold Mining Bolaang Mongondow,red), tapi masih saja ada aktivitas penambangan rakyat," jelas Gubernur Olly.
"Perlu dicatat bagi kami segala kekayaan hasil bumi adalah milik rakyat. Dan terbukti banyak izin-izin pertambangan yang telah kadaluarsa telah dicabut untuk diberdayakan untuk kepentingan masyarakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku," jelas Gubenur Olly lagi.
Lanjutnya, hingga saat dirinya terus memantau perkembangan dari Desa Bakan, melalui sejumlah tim yang telah diturunkan pasca kejadian.
"Tim bantuan dari Pemprov yaitu BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah,red), tim kesehatan Dinkes Sulut, Dinas Sosial hingga tim dari dinas ESDM, dan koordinasi serta informasi terus dilaporkan pada kami setiap saat," pungkas Gubernur Olly.
Ada pun dari informasi hingga Senin ini sudah 8 korban jiwa yang melayang, dan puluhan penambang masih tertimbun hingga pencarian masih terus dilakukan pihak terkait.(ifa)
COMMENTS