Manado- Berbagai program untuk meningkatkan produksi sektor pertanian maupun perkebunan di Sulut, terus dilakukan Pemerintah Provinsi Sulut di bawah pimpinan Gubernur Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs Steven OE Kandouw (OD-SK).
Melalui Dinas Perkebunan (Disbun) Sulut, OD-SK instruksikan terus melakukan sosialisasi penanganan hama Penggerek Batang Cengkeh (PBC) yang dapat menurunkan tingkat produksi cengkeh.
“Saat ini sedang memang sedang panen raya, namun bahaya hama PBC setiap saat selalu mengancam para petani, untuk itu kami sudah mulai melakukan sosialisasi penanganan hama PBC,” ungkap Kadis Perkebunan Sulut Refly Ngantung.
“Hama PBC sangat merugikan para petani cengkeh, karena bisa menurunkan jumlah produksi bahkan yang terburuk bisa mematikan pohon cengkeh jika terus dibiarkan,” lanjutnya lagi.
"Kalau sudah terserang PBC bisa menurunkan produksi hingga 10-25%. Dan terdapat tiga kelompok hama penggerek pada tanaman cengkeh, yaitu penggerek batang, penggerek cabang, dan penggerek ranting,"jelas Kadis Ngantung.
Menurutnya melalui sosialisasi yang dilakukan ini bisa menangani hama PBC tanpa menggunakan bahan kimia, namun justru memakai bahan yang setiap digunakan masyarakat pada umumnya
"Terus dilakukan pengendalian dengan cara pemusnahan telur penggerek dengan salah satu solusi pengendalian hama yang berikan Disbun Sulut kepada para petani cengkeh yaitu dengan melakukan penekanan jumlah populasi hama dengan bahan-bahan dapur non kimia yang dinilai ramah lingkungan dan low budgeting.
“Jadi kita melakukan Metabolic Sekunder bisa dilakukan petani sendiri dengan memanfaatkan bahan dapur seperti air cucian beras, air kelapa, gula di rebus yang dimasukkan di galon sampai dingin baru dikasih APH dan dikocok, nanti seminggu kemudian bisa langsung di infus ke batang pohon yang terserang hama," jelasnya lagi.
Diketahui kegiatan Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) tanaman cengkeh di Kabupaten Minahasa Selatan kecamatan Tenga, desa Pakuure 2 (Kelompok Tani Maesa dan Cita waya Esa) dan desa Pakuure 3 (Kelompok Tani Agape dan Manembo).
Dan telah dijadwalkan sosialisasi dan pelatihan ini akan digelar diseluruh Provinsi Sulut secara bertahap antar kabupaten/kota se-Sulut.(ifa)
COMMENTS