Manado-Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) di bawah pimpinan Gubernur Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs Steven Kandouw terus menggenjot rencana pembangunan proyek prestisius Jembatan dari Kota Bitung ke Pulau Lembeh.
Faktanya saat ini sudah ada dua opsi pilihan konstruksi canggih Jembatan Bitung-Lembeh yang akan diterapkan.
Rapat terkait rencana pembangunan Jembatan Bitung-Lembeh, yang dilakukan Dinas PUPR Sulut dengan BPJN XV Sulutgo di Swissbel Hotel Manado, Jumat (16/08) pekan lalu.
"Ada dua opsi pilihan konstruksi yang akan digunakan untuk pembangunan jembatan Bitung-Lembeh, yaitu Suspention Bridge dan Cable Stayed," tandas Kadis PUPR Daerah Sulut Ir Steve Kepel.
"Konstruksi Suspention Bridge seperti jembatan Golden Gate di San Francisco Amerika Serikat, sedangkan Cable Stayed sama seperti konstruksi Jembatan Soekarno," tambah putra Tonsea Minahasa Utara itu.
Lanjut Kadis Kepel ini sesuai dengan Feasibilty Study (FS) yang sudah dikonsultasi serta dibahas bersama pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR, Direktorat Pembangunan Jembatan, dan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XV Sulutgo.
Lanjutnya, dua hasil konsultasi dengan pemerintah pusat, Pertama: soal berapa niai konstruksi, yaitu bagaimana benefit cost ratio.
Kedua: Internal rate of return (IRR), yaitu dari rute yang terpilih akan didesain tipe jalan akses yang mengintegrasi antara jalan tol dengan Jembatan Bitung-Lembeh.
"Termasuk luas kebutuhan lahan yang diperlukan," terang Kepel yang mengaku pada Jumat (16/08) pekan lalu baru melakukan rapat dengan pihak BPJN XV Sulutgo di Swissbel Hotel Manado.
Mengenai bentangan jembatan atau panjangnya tetap sekitar 1,1 Km.
"Untuk tinggi jembatan secara keseluruhan bisa mencapai 500 m," pungkas Kepel.(ifa)
COMMENTS