Manado-Sebanyak 38 keluarga dari 544 keluarga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) asal Kota Bitung menyatakan berhenti atau undur diri sebagai penerima bantuan sukarela dari pemerintah.
Menariknya hal ini dilakukan di hadapan Wakil Gubernur Sulut Drs Steven Kandouw saat kegiatan Family Gathering dan Graduasi Mandiri Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Lapangan Sari Cakalang Kota Bitung, Selasa (22/10).
Wagub Kandouw pun dalam sambutannya sangat mengapresiasikan puluhan penerima PKH yang menyatakan mundur dan mau mandiri karena mempunyai upaya dan tekad untuk keluar dari garis kemiskinan.
“Keluar dari kemiskinan itu tergantung dari diri sendiri.Sebab bantuan dari pemerintah juga tidak selamanya ada dan diberikan (didaerah yang sama namun harus merata)," ucap wagub yang menambahkan bahwa harus ada upaya untuk keluar dengan jalan bekerja, kerja dan bekerja.
Selain itu dirinya juga menjelaskan tentang kategori/jenis kemiskinan tersebut seperti, kemiskinan situsional, struktural dan kultural, serta absolut, sembari meyakini bahwa di Kota Bitung jenis-jenis kemiskinan itu sudah tidak ada lagi.
“Kalaupun masih ada kemungkinan itu hanyalah kemiskinan absolut yakni, yang susah mendapatkan air bersih dan aliran listrik,” ujar Kandouw.
Senada itu dibenarkan juga Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sulut, Rinny Tamuntuan dalam laporan kegiatan tersebut bahwa puluhan penerima bantuan PKH Kota Bitung memutuskan untuk mundur secara sukarela dan berkeinginan untuk mandiri.
"Kita berharap kedepan makin banyak keluarga penerima bantuan yang bisa mandiri berkat dari PKH ini,” ucap Tamuntuan.
Diketahui kegiatan itu dihadiri pula Wakil Walikota Bitung, Maurits Mantiri dan Asisten I Pemprov Sulut, Edison Humiang beserta Kapolres Bitung, AKBP Stefanus Michael Tamuntuan dan ratusan peserta lainnya.(hpc/ifa)
COMMENTS