Manado-Kendati dikenal sebagai sosok yang smart serta tegas, namun figur Wakil Gubernur Sulut Drs Steven Kandouw (SK) juga pribadi yang terbilang 'acuh' dan apa adanya.
Sikap 'asli' SK ini pun kerap terlihat saat dirinya melakukan aktivitas sebagai pejabat, sebelumnya Ketua DPRD Sulut dan kini Wakil Gubernur Sulut, hingga saat melakoni tugas selaku petinggi PDI-Perjuangan Sulut.
Seperti saat membuka pencanangan Gerakan Mencintai Bumi yang merupakan program DPP PDI-Perjuangan, di Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Jumat (14/02/2020) siang tadi.
Pemandangan unik bahkan sangat jarang dilakukan seorang pejabat, terlihat dilakukan SK saat menanam bibit pohon Bakau di kawasan hutan bakau di Kampung Ambon Minut.
Di awal penanaman bibit Bakau, SK yang didampingi Ketua DPC PDI-Perjuangan Minut Denny Lolong, masih menggunakan alat bantu sekop untuk menggali lubang. Namun saat menanam beberapa bakau selanjutnya, Cawagub PDI-P yang akan berpasangan dengan Cagub Olly Dondokambey SE (OD-SK), ini, sudah menggunakan tangannya langsung saat menggali lubang atau tanpa menggunakan alat bantu sekop.
Bahkan usai menanam dengan acuhnya figur vokal ini mencuci tangannya di air yang mulai kering, karena air laut mulai surut.
Menurut SK Gerakan ini merupakan tindaklanjut dari program DPP PDI-Perjuangan dan sesuai instruksi dari Ketua Umum Hj DR (Hc) Megawati Soekarnoputri
"Dan program ini akan dilaksanakan di 15 kabupaten kota yang ada di Sulut. Dan sebelumnya sudah digelar di Minahasa Selatan, dan saat ini di Minahasa Utara," terang Cawagub PDI-Perjuangan berpasanagan dengan Cagub Olly Dondokambey (OD-SK) untuk Pilgub 2020 ini.
Lanjut SK gerakan ini bagi PDI-Perjuangan sangat penting selaku partai pelopor di tanah air.
"PDI-P adalah partai pelopor dan modern di Indonesia, yang artinya partai paling depan, cinta NKRI, komitmen, serta profesional, dalam artian partai modern adalah partai yang mampu menjalankan fungsi-fungsi partai secara demokrasi yang mengarah kepada kesejahteraan rakyat,” terangnya.
“Kita partai modern, yaitu partai modern itu punya konsep lengkap selain politik namun harus mengurus urusan di masayarakat, termasuk dalam kegiatan ini,” jelasnya.
Lanjutnya, ini memaknai Torang Samua Basudara karena Torang Samua Ciptaan Tuhan itu termasuk dengan kepedulian dalam menyelamatkan alam.
“Mari bersama-sama menjaga kampung tercinta dan rakyat di desa ini, dengan menjaga dan merawat alam bersama semua ciptaan Tuhan, untuk kita wariskan pada anak cucu kita," pungkas mantan Ketua DPRD Sulut ini.(ifa)
COMMENTS