PDP di Mitra Meninggal Dunia Dimakamkan Protokol Covid

Ratahan-Sesuai data terbaru, Minggu (17/05/2020), Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) terjadi penambahan satu kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) sehingga total PDP asal Mitra saat ini berjumlah 3 orang.

Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan dr Helny Ratuliu, PDP 08 Kabupaten Mitra adalah laki-laki 65 Tahun (Silian).

Adapun kronologinya PDP asal Silian awalnya di rawat di RSUD Noongan sejak tanggal 15 Mei 2020 dengan diagnosa suspect pneumonia serta ada beberapa penyakit penyerta lain, kemudian ditetapkan sebagai PDP oleh pihak RSUD Noongan.

“Pada Minggu 17 Mei 2020 hari ini, sekitar pukul 18.00 Wita, pasien dinyatakan meninggal dunia dan rencananya akan dimakamkan dengan protokol COVID-19 karena statusnya sebagai PDP,” ungkap Helny Ratuliu.

Lanjut dijelaskannya, hingga saat ini belum diketahui secara pasti mengenai riwayat perjalanan pasien.

Adapun untuk proses pemakaman yang menggunakan Protokol COVID-19, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pihak Puskesmas, Kecamatan Silian, Relawan, dan Petugas penggali Kubur, semuanya siap untuk melakukan prosedur pemakaman.

Selanjutnya sesuai instruksi Bupati Mitra James Sumendap, hal ini juga akan dikoordinasikan dengan pihak Polri dan TNI.

“Untuk PDP 06 ini laki-laki berusia 31 tahun (Belang), PDP 07 laki-laki berusia 44 tahun (Tombatu Timur), pihaknya belum mendapat informasi terkait hasil Swab Tenggorok,” kata Sekretaris Satgas COVID-19 Mitra.

Sedangkan untuk ODP (Orang Dalam Pemantauan) di Kabupaten Mitra menurun menjadi delapan orang dan untuk pelaku perjalanan yang dikarantina di RSUD Mitra Sehat masih tersisa tujuh orang.

Sementara itu, melihat perkembangan yang ada, ditambah dengan meningkatnya jumlah kasus konfirmasi positif yang ada di wilayah Provinsi Sulawesi Utara, dan mengingat masih terbukanya akses mobilisasi antar Kabupaten, pihaknya juga terus menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang.

“Kami imbau masyarakat untuk tetap tenang, namun waspada, sambil menerapkan upaya-upaya pencegahan, seperti Physical Distancing dan PHBS, sekaligus untuk mencegah kontak dengan OTG (Orang Tanpa Gejala) yang mungkin berada dilingkungan sekitar,” pungkas Helny Ratuliu.

Selanjutnya, pihaknya juga meminta masyarakat untuk saling mendukung pasien maupun keluarganya, serta tidak melakukan tindakan diskriminatif yang mengucilkan mereka.

“Ini agar upaya pencegahan dapat terlaksana dengan baik. Kami juga berharap kiranya tidak ada masyarakat yang menganggap remeh pandemi ini, namun sambil tetap berdoa agar wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara terlindung dari wabah Covid-19," tutupnya.(mrk)