Manado-Kendati di tengah Pandemi Covid 19, namun iklim investasi di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), masih berlangsung.
Seperti Eco Family Hotel dan Resort yang saat ini sementara dibangun di Desa Paputungan Kecamatan Likupang Barat Minahasa Utara (Minut)
Tak tanggung-tanggung total invetasi hotel bintang 5 pertama di Sulut itu menyentuh angka Rp1,5 triliun.
Adapun hotel megah yang berada di pesisir pantai pasir putih Desa Paputungan, gedung hotel berlantai 15 itu terus dipacu pembangunannya.
Hotel yang diproyeksi jadi andalan Sulut sebagai tuan Rumah G-20 ini didanai investor dalam negeri, adalah
PT Bhineka Mancawisata selaku pendana proyek itu sudah mengucur Rp 1,5 triliun untuk pembangunan tahap pertama.
Bangunan 15 lantai itu hanya satu di antara gedung bertingkat yang akan dibangun, pasalnya 2 gedung serupa akan dibangun pada tahap berikutnya
"Pengembangan inveatasi kita itu 5 sampai 10 tahun ke depan, masih ada tahap selanjutnya, " kata Julianto Wardono, Kepala Cabang PT Bhineka mancawisata Manado baru-baru ini.
Pantauan di lokasi, saat ini pembangunan gedung hotel tengah dipacu pengerjaannya meski di tengah pandemi Covid 19.
500 pekerja dikerahkan untuk pengerjaan shift 1x24 jam. Dibangun sejak Desember 2019, Gedung hotel sudah berwujud bangunan 15 lantai.
Dari atas gedung terlihat hamparan pulau Bunaken, Manado Tua, Naen dan Siladen.
Julianto mengatakan, seharusnya Soft launching hotel tersebut dihelat sekitar Desember 2020, namun buntut Covid 19 diperkirakam tahap awal pengerjaan hotel akan rampung pertengahan 2021.
Julianto menyadari daerah Likupang Barat saat ini bisa dikatakan terpencil. Namun potensi alam wilayah ini tak terbatas
"Owner kami punya cita-cita, dari daerah yang tidak dikenal ini bisa menjadi satelit untuk mengangkat Sulut," ujarnya
Ia optimistis daerah ini akan dikenal luas dan mendunia
"Owner kita punya kebanggaan tersendiri akan daerah ini, " kata dia.
Lanjut dia pengelolaan hotel ini akan diserahkan ke dalam manajemen Marriot.
Julianto mengatakan, investor punya kepercayaan yang tinggi terhadap pemerintah sehingga berani berinvestasi di Sulut
"Pak Gubernur sangat support investasi, " ujar Julianto.
Ia teringat penyampaian Gubernur
"Bangun saja, nanti infrastruktur urusan beliau, " sebutnya.
Lanjutbya, hotel ini memegang konsep dengan mengandalkan alam, sebab itu kondisi lingkungan sangst diperhatikan. Mangrove tetap dipertahankan, operasional tidak merusak terumbu karang
"Bahkan dalam perencanaan kami akan dilakukan penanaman terumbu karang di laut, ada bagian laut yang cukup dalam cocok untuk spot diving, " ujarnya.
Selain itu, manajemen akan beeupaya melakukan pemberdayaan masyarakat. Masyarakat akan berperan menyuplai bahan makanan, semisal ikan.
Manajemen akan membantu rumah-rumah masyarakat untuk dijadikan kos-kosan bagi para pekerja nanti.
Komitmen perusahaan pun sudah ditunjukkan lewat perekrutan karyawan. Adapun, dari 500 pekerja yang aktif di proyek, 200 lebih di antaranya dari desa sekitar.
"Kita memberi upah minimal kabupaten, upah harian pekerja paling rendah 100.000 hingga 225.000 per hari, " ungkap dia.
"Dukungan semua pihak untuk membantu mengembangkan poros baru di utara, yang selama ini hanya di Timur dan Barat," katanya.
Katanya, keberadaan resort tersebut akan menimbulkan kesadaran kepedulian lingkungan dengan menerapkan prinsip bangunan hijau, hemat energi, dan tidak merusak lingkungan.
"Bagaimana kita dapat membudidayakan kultur dan fauna setempat sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat," katanya.
"Resort ini mengembangkan konsep Eco Awareness. Resort ini memberikan edukasi mengenai lingkungan. Eco Family resort menghadirkan bangunan ikonik di tepi laut mengambil batu karang," tambahnya.
Dijelaskan bahwa Manado Eco Family Hotel tersebut berlantai 15 dengan 325 kamar dan dikelilingi kolam renang. Selain itu ada beach village, kebun buah dan taman bunga.
Lokasi pembangunan seluas 200 hektare dengan total investasi sekitar Rp 1 triliun.
"Akan dibangun outbond, kebun buah, taman bunga. Resort ini memberikan kesempatan bagi penduduk lokal dan UMKM untuk meningkatkan mata pencarian melalui retail village," jelasnya
Selain itu, akan ada lokasi pengembangan budaya dan seni untuk menarik wisatawan dan mendorong masyarakat memamerkan karyanya.(ifa)
COMMENTS