Manado-Tak bisa dipungkiri sektor pertanian menjadi pondasi utama perekonomian Sulut di tengah Pandemi Covid 19.
Pasalnya justru di tengah Pandemi Covid saat ini pertumbuhan ekonomi Sulut justru tumbuh hingga 4,2%, dengan kontribusi terbesar sebanyak 70% dari sektor pertanian.
Hal ini diungkapkan Gubernur Olly Dondokambey SE saat mengikuti kegiatan penyerahan bibit dan pupuk jagung manis serta peletakkan batu pertama pembangunan bak penampung air untuk pertanian di Wawo Kota Tomohon, Senin (27/07/2020).
Menurut Gubernur Olly saat Pandemi Covid 19 ini pun Sulut mengalami surplus beras dan bahan makanan lain.
"Kemarin kita so cek di Bulog ternyata Sulut sejak Covid ini orang samua mulai rajin turun ke sawah sehingga torang so mulai surplus torang pe beras, torang biasanya beli dari Makassar dari Sulteng atau dari Surabaya, sekarang torang pe beras so mulai surplus, artinya apa kalau torang pe surplus torang nyanda kase kaluar torang p doi kaluar dari Sulut , doi ada baputar diantara torang deng torang,” ungkap Olly.
“Begitu juga torang pe barito, torang pe barito sekarang so kirim ke Maluku Utara, kirim ke Papua artinya itu doi dari luar torang maso ke sini ekonomi torang tumbuh terus makanya ini harus torang jaga terus agar supaya kegiatan pertanian bisa berjalan dengan baik,” lanjut dia.
Kekuatan ekonomi Sulut ada di tangan bapak, ibu, 70% pertumbuhan ekonomi datang dari pertanian, 30% dari tanaman keras, 35% dari tanaman holtikultura, kalau torang kuat pasti ekonomi di Sulut tumbuh terus sehingga masyarakat tidak kehilangan pekerjaan dibantu oleh Bank Sulut dengan bantuan dana Rp 1 triliun dengan bunga yang murah nyanda sama deng pinjam di bank-bank lain nanti depe skema torang ator, depe skema supaya masyarakat mendapatkan pinjaman dengan bunga yang sangat murah sehingga bisa mendapatkan modal untuk usaha yang lebih baik,” tutup Olly.
Kegiatan di Tomohon turut dihadiri Sekdaprov Edwin Silangen, anggota DPRD Sulut Wenny Lumentut dan para pejabat di lingkup Pemprov Sulut dan Pemkot Tomohon.(*/ifa)
COMMENTS