Aksi damai dan turun ke jalan pun dilakukan oleh puluhan wartawan
Biro Minahasa yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Persatuan Wartawan Minahasa (Persmin) dan Aliansi Wartawan Minahasa (Awam)
Dalam orasi tersebut seluruh Wartawan Minahasa yang tergabung dalam PWI, Persmin dan Awam meminta agar pemerintah Indonesia harus memperhatikan soal keselamatan pekerja Pers
Wartawan adalah warga indonesia yang memiliki tugas mulia untuk menginformasikan berbagai informasi fakta kepada masyarakat.
“Pemerintah harus bisa menjamin keselamatan dan kenyamanan wartawan dalam menjalankan tugasnya. Intimidasi dan kekerasan terhadap wartawan masih saja terjadi,” tegas mereka di tugu monas Tondano yang berlokasi di Pusat Kota Tondano dan di Polres Minahasa Senin (24/08-2020).
Dikatakan Oleh Ketua PWI Minahasa Cristian Tangkere yang juga turut dihadiri Ketua Persmin Kelly Korengkeng dan Ketua Awam Jefry Uno, aksi ini sebagai bentuk solidaritas bagi wartawan yang mengalami kekerasan, intimidasi saat menjalankan tugas ini. Ingat !!! peristiwa pembunuhan ini tak akan menyurutkan niat kami untuk memberikan informasi kepada masyarakat ujar Mereka.
“Stop intimidasi dan kekerasan kepada wartawan. Ingat, Kami tak akan tinggal diam,” kecam mereka.
Adapun aksi damai yang dilakukan oleh seluruh Wartawan yang hadir yakni mendesak Polri untuk mengusut tuntas perusakan situs berita tempo.co dan mengusut tuntas pembunuhan Demas Leira, Wartawan di Mamuju, Sulawesi Barat. Kemudian dalam tuntutan tersebut mereka juga Mendesak Polri untuk menjamin keamanan dan ketentraman insan Pers dalam melaksanakan kegiatan Jurnalistik sebagai amanat UU Pers dan sebagai pilar keempat demokrasi di Indonesia.
Mereka juga mendesak DPRD Minahasa untuk mengawal kasus pengrusakan situs berita tempo.co dan pembunuhan Wartawan di Mamuju, Sulawesi Barat demi menjaga jalannya demokrasi dan Kemerdekaan/ Kebebasan Pers di Indonesia. “Juga mendorong semua media massa untuk bersatu padu mengawal terlaksananya Kemerdekaan/ Kebebasan Pers di Indonesia, agar tidak ada lagi insan Pers atau Perusahaan Pers yang diintimidasi, diserang bahkan dibunuh," pungkasnya.(mrk)
COMMENTS